octa vaganza

Cara Keluar Dari Masalah Hidup Yang Menekan

Mereka yang sering membesar-besarkan masalah akan menderita oleh pikirannya sendiri. Memastikan pikiran tetap terkontrol itu penting. Caranya? Jangan dilebihkan, jangan pula dikurangi. Dari situ anda akan menemukan jalan keluar yang paling tepat dan bijak.

KITA pasti niscaya tak pernah lepas dari permasalahan hidup. Ada yang ringan, sedang, ada juga yang berat. Beratnya beban permasalahan sifatnya relatif dan berbeda-beda. Permasalahan orang lain yang kita anggap ringan pastilah berat baginya. Begitu pula sebaliknya: apa yang kita anggap sebagai masalah berat mungkin saja merupakan masalah ringan bagi orang lain. Ada yang berhasil menyelesaikan masalah dengan cepat, ada juga yang cukup lama. Berikut tipsnya.

Temukan akar masalah. Ada banyak permasalahan yang berlarut-larut dan terjadi berulang kali meskipun sudah dicari jalan keluarnya. Itu artinya, akar masalah belum tercabut sepenuhnya sehingga permasalahan tersebut dapat muncul kembali.

            Misalnya, masalah pertengkaran dalam pernikahan. Mungkin masalah yang dipedebatkan sepertinya sepele. Tetapi sangat mungkin akar masalahnya adalah komunikasi. Salah satu pasangan atau malah keduanya tidak membangun komunikasi dengan baik. Solusinya, sediakan waktu untuk lebih banyak berbicara dari hati ke hati.

            Ada juga orang yang memiliki masalah keuangan. Biasanya akar masalahnya adalah sifat dan kebiasaan yang boros, ingin bermewah-mewah, tidak suka menabung,  ada uang selalu dihabiskan tanpa berpikir panjang, beli rokok. Ada juga yang orang bermasalah di emosi jiwa yang seringkali menjalar ke permasalahan kesehatan. Akar masalahnya biasanya: dendam, kecewa, benci, menyimpan kemarahan, kepahitan hati.

Dari masalah sakit hati, menjadi masalah sakit penyakit yang tidak kunjung sembuh. Sebab, emosi dan pikiran sangat mempengaruhi kondisi tubuh. Jika emosi kita sehat, tubuh kita pun akan ikut menjadi sehat. Untuk keluar dari masalah tersebut, dibutuhkan hati yang mau mengampuni dan melupakan kesalahan orang lain. Sadarilah, dengan menyimpan sakit hati sesungguhnya kita sedang merusak diri kita sendiri.

            Pada intinya, temukan akar masalah, dan tanggulangi/cabut akar permasalahan tersebut. Pasti permasalahan akan hilang begitu saja. Hidup itu sudah sewajarnya kita lalui dengan kondisi damai dan sejahtera. Bertobat dari segala kesalahan, maka anda akan dibantu untuk menemukan solusi dari masalah.

Tidak membesar-besarkan masalah. Hal yang perlu dicamkan saat mencari cara mengatasi masalah adalah tidak membesarkan masalah yang ada. Jangan ada “bumbu penyedap” yang justru akan membuat masalah menjadi tidak sedap alias lebih buruk. Mereka yang sering membesar-besarkan masalah akan sering menderita oleh pikiran sendiri. Maka, pastikan pikiran anda tetap terkontrol. Namun, bukan berarti anda harus mengecilkan masalah. Jangan dilebihkan, jangan pula dikurangi. Sehingga anda bisa menemukan cara yang paling tepat dan bijak untuk mengatasinya.

Lihat dari sudut pandang lain. Boleh jadi ketika masalah menghampiri, anda hanya terpaku dengan pandangan dan cara berpikir sendiri. Ada baiknya, coba keluar dari sudut yang anda gunakan dan cari sudut pandang lain. Cara ini akan membuka pikiran bahwa masalah tersebut tidaklah serumit yang anda pikir.

Evaluasi diri. Apa pun masalah yang menimpa, sebaiknya tetap selalu mawas diri. Lihat lebih dalam, apakah masalah yang terjadi lebih banyak muncul karena kesalahan anda sendiri atau bukan. Mengevaluasi diri atas kesalahan yang pernah dilakukan menjadi upaya yang tidak boleh dilewatkan. Melakukan introspeksi diri juga akan menjauhkan anda dari kemungkinan menyalahkan orang lain. Tindakan ini jauh lebih sportif dan mulia dibanding melempar kesalahan kepada orang lain.

Sabar, Tuhan tidak tutup mata. Seringkali kita merasa tidak adil, dan merasa capek dan lelah menghadapi masalah. Namun sesungguhnya Tuhan tidak pernah tidur. Dia akan mengondisikan segala sesuatunya mendatangkan kebaikan buat kita. Asal mau terus berharap (berdoa) kepada-Nya, pertolongan Tuhan pasti akan datang tepat pada waktunya. Tuhan tidak menginginkan kita selalu ada dalam masalah. Jadi, jangan pernah merasa Tuhan tidak mau menolong. Ia boleh jadi  berbicara lewat orang lain, guna memberikan petunjuk perubahan yang harus kita lakukan. Saat kita mau berubah, pasti permasalahan akan cepat selesai.

Perbanyak bersyukur, hindari mengeluh. Kebanyakan orang kalau lagi menghadapi masalah bawaannya ingin mengeluh dan ngomel. Padahal itulah yang menyebabkan masalah justru semakin terasa menekan. Mengeluh tidak membawa manfaat apa pun, selain mendatangkan kerugian. Sadarilah, bahwa perkataan mulut kita memiliki “power” untuk mengubah suasana hati dan menjernikan pikiran yang penat. Saat kita bersyukur, jalan keluar akan semakin terlihat. Jika bisa beryukur, kenapa harus bersungut-sungut?

Dengarkan nasihat dan ikuti petunjuk. Datangilah orang-orang yang sudah teruji berintegritas dan bijaksana. Biasanya orang-orang tersebut pernah melewati masalah seperti yang sedang kita hadapi, atau bahkan lebih berat. Mereka sudah berhasil keluar sebagai pemenang dari masalah hidup yang menekan. Mereka tak pelit menasihati dan memberi kita arahan. Ikuti saja arahan dan nasihatnya, maka jalan keluar pastilah kita temui. Tolong pastikan kita mengambil nasihat dari orang yang telah teruji karakter dan integritasnya dan pantas diteladani.

Berserah diri. Anda tidak akan pernah bisa menghadapi dan mengatasi masalah dalam kondisi pikiran dan hati yang gundah gulana. Untuk itu, kondisikan pikiran dan hati anda untuk lebih tenang. Santai dan usahakan bisa senetral dan setenang mungkin. Ketenangan bisa membuka pikiran anda siap menghadapi masalah secara lebih positif. Salah satu cara mendapatkan ketenangan batin adalah dengan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jangan pernah berusaha memikul masalah sendirian. Kekuatan manusia sangat terbatas. Jangan lupa bahwa kita makhluk sosial.

Jenjang untuk makin bijak. Jika kita melihat kehidupan orang-orang yang berhasil dalam hidupnya, itu pasti karena mereka telah melewati berbagai masalah dan rintangan hidup. Mereka telah melewati fase itu karena telah berhasil mengatasinya. Patut dicamkan, masalah yang ada akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih kuat. Katrenanya, kita tidak boleh pasrah dan cepat menyerah. Teruslah mendewasakan dan memperbaiki diri. Lihatlah hasil akhir dari datangnya masalah. Saat kita berhasil keluar dari masalah, diri kita juga bisa menuntun orang lain yang memiliki masalah yang pernah kita alami dengan cara yang bijak dan berhikmat.●(Nay)

Exit mobile version