JAKARTA—Cakap, sebuah perusahaan platform pelopor pembelajaran daring di Indonesia kembali menghadirkan Cakap Teacher Academy Batch 2 untuk memberdakan ribuan guru di Indonesia, melalui program pelatihan mengajar digital.
Sebagai catatan program Batch 1 berapa waktu yang silam menuai hasil memuaskan. Cakap sebagai perusahaan edukasi teknologi di Indonesia yang telah memberdayakan lebih dari 1000 guru lokal serta global yang berasal dari berbagai negara.
CEO & Co-Founder Cakap Tomy Yunus, mengungkapkan pihaknya mempunyai misi meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia lewat pemerataan akses pendidikan yang berkualitas sehingga bisa menghadirkan tenaga pengajar yang kompeten dan profesional.
“Kami telah dipercaya oleh para tenaga pengajar dari berbagai latar belakang serta negara dan budaya, seperti dari Indonesia, Filipina, Tiongkok, Jepang, dan juga Korea Selatan telah bergabung di platform Cakap,” papar Tomy dalam Webinar bertemakan “Pemberdayaan Guru Indonesia dan Asing – Langkah Ekspansi Internasional Cakap”, Rabu (27/10/21).
Pada kesempatan yang sama Direktur Guru Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Rachmadi Widdiharto menekankanguru merupakan ujung tombak bagi transformasi pendidikan.
Hal ini menjadi sangat penting bagi setiap pihak untuk turut mendukung pemberdayaan guru dan tenaga pendidik. Rahcmadi mengapresiasi Cakap sebagai salah satu platform digital yang peduli dengan pengembangan kompetensi guru di Indonesia.
“Program Cakap Teacher Academy berdampak pada kualitas pendidikan Indonesia. Kami berharap upaya pemberdayaan ini terus akan berjalan dan meluas hingga ke seluruh wilayah Indonesia,”kata Rachmadi.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI sebagai institusi utama di bidang pendidikan di Indonesia juga akan terus melakukan pemberdayaan guru dengan berbagai macam inisiatif.
Salah satu program yang saat ini sedang dijalankan oleh Kemendikbud Ristek adalah Program Guru Penggerak. Program tersebut merupakan program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran.
Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama 9 bulan bagi calon Guru Penggerak.
Dia mengakui bahwa terdapat beberapa kendala yang dihadapi pemeirntah terkait pemerataan pendidikan. Saat ini jumlah guru di Indonesia berkisar 2,7 juta jiwa, baik PNS dan non PNS dan 48% persen di antaranya berada di Jawa dengan kompetensi berbeda.
Dengan demikian apa yang dilakukan Cakap dapat membantu pemerataan kualitas guru. Selain itu guru yang ada di Jakarta bisa mengajar di daerah terpencil sekalipun difasilitasi oleh Cakap.
Hanya saja pemerintah juga berupaya untuk memperbaiki jaringan internet di daerah. Untuk itu diperlukan sinergi dengan Kemenkominfo.
“Saat ini upaya pemerataan dilakukan dengan pemberian modul baik cetak maupun dnegan flasih disk agar daerah terpencil yang tidak punya akses internet terbantu,” ucapnya.
Cakap Teacher Academy juga memiliki misi yang sama untuk mendorong guru dan tenaga pendidik di Indonesia agar lebih paham digital dan itu selaras dengan tujuan pemerintah.
Program ini merupakan program sertifikasi yang secara langsung memberikan pelatihan peningkatan kapasitas serta kompetensi guru dalam mengajar anak didik
Yoshua Yanottama selaku Senior Education Manager Cakap menjelaskan sistem pembelajaran yang mutakhir akan menjadi kunci dari kurikulum pada program ini, yang akan membawakan 2 kompetensi utama: teknik pengajaran komunikatif dan penggunaan teknologi melalui Cakap interactive self-paced learning.
Kurikulum disusun berdasarkan dari pengalaman pembelajaran online selama lebih dari 6 tahun di Cakap yang dikombinasikan dengan praktik terbaik dalam pengajaran bahasa. Dengan begitu, program ini akan relevan bagi mereka yang baru akan terjun ke dunia pengajaran maupun mereka yang telah berpengalaman namun ingin memperbaharui kemampuan mengajarnya.”
Bahasa Inggris menjadi program dengan kelas terbesar di Cakap, dan saat ini Cakap Teacher Academy berfokus pada pengajar Bahasa Inggris. Cakap melihat kebutuhan akan pemberdayaan guru ESL yang memiliki nilai lebih dalam mengajar Bahasa Inggris bagi masyarakat yang tidak menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa utama.
Latar belakang yang sama menjadikan guru ESL memiliki nilai lebih dalam mengaplikasikan pelajaran yang lebih sesuai bagi karakter muridnya. Dalam hal ini, murid dengan pengetahuan Bahasa Inggris yang minim dapat lebih mudah memahami pelajaran Bahasa Inggris(Van).