Peluang News, Bali-Sebelum peluncuran buku 100 Koperasi Besar Indonesia (KBI) 2025, Peluang Media Group terlebih dahulu menggelar sesi business matching sebagai rangkaian pembuka di The Trans Resort Bali, Rabu (19/6/2025). Acara ini mempertemukan koperasi besar dengan mitra strategis seperti lembaga pembiayaan dan penyedia teknologi digital.
Direktur Pengembangan Bisnis Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), Krisdianto, dalam sesi tersebut menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat akses pembiayaan bagi koperasi besar maupun koperasi desa.
“Pemerintah, melalui LPDB, akan terus menjadi mitra koperasi besar. Kami mendukung lewat pembiayaan modal kerja dan investasi,” ujar Krisdianto di hadapan para pelaku koperasi dan pemangku kepentingan.
Ia juga menekankan pentingnya akuntabilitas dana publik yang disalurkan ke koperasi. “Dana publik harus digunakan secara akuntabel, maka pengawasan LPDB menyeluruh,” tegasnya.
Menurut Krisdianto, koperasi yang ingin mendapatkan dukungan pembiayaan wajib memiliki pola pikir bisnis, sistem digital yang kuat, dan menjunjung tinggi integritas. “Koperasi harus untung, anti-fraud, dan adaptif terhadap teknologi,” jelasnya.
Sesi business matching juga menghadirkan pelaku koperasi dan teknologi keuangan. CEO iPaymu.com, Riyeke Ustadiyanto, memperkenalkan platform digital kooperasi.com, solusi berbasis SaaS yang dirancang untuk mendukung koperasi menjadi entitas profesional dan berkelanjutan. “Kami ingin koperasi naik kelas melalui digitalisasi menyeluruh,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Willy Sanjaya dari Djoin (KOCEK). Ia menjelaskan bahwa teknologi milik mereka memungkinkan koperasi menilai histori kredit anggota secara instan. “Dengan KOCEK, penyaluran pinjaman bisa lebih tepat sasaran dan cepat,” katanya.
Ketua Umum Kospin Jasa, Andi Arslan Djunaid, juga hadir dan membagikan pengalaman transformasi lembaganya. “Kami terus membangun koperasi yang tangguh dan modern dengan jaringan luas, SDM unggul, dan inovasi teknologi,” ucapnya.
Setelah sesi business matching, acara dilanjutkan dengan peluncuran buku 100 Koperasi Besar Indonesia (KBI) 2025. Pemimpin Redaksi Majalah Peluang sekaligus penulis buku, Irsyad Muchtar, menjelaskan bahwa buku ini merupakan edisi kelima sejak pertama kali terbit pada 2012.
“Ini bukan sekadar daftar, tapi bentuk penghormatan terhadap koperasi sebagai kekuatan ekonomi yang nyata dan relevan,” kata Irsyad.
Ia menjelaskan bahwa penyusunan buku dilakukan melalui pendekatan ilmiah dan kuantitatif yang ketat. “Setiap koperasi yang masuk dalam daftar wajib memiliki legalitas dari Kementerian Koperasi dan laporan keuangan yang diaudit Kantor Akuntan Publik. Kami juga melakukan observasi lapangan untuk memverifikasi data,” tegasnya.
Buku ini mengelompokkan koperasi ke dalam tiga kategori: 100 Koperasi Besar Indonesia, 100 Koperasi Progresif, dan 100 Koperasi Potensial. Berdasarkan aset, koperasi diklasifikasikan dalam empat kelompok, yakni: Rp2–6 triliun, Rp1–2 triliun, Rp500 miliar–Rp1 triliun, dan di bawah Rp500 miliar.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa koperasi besar di Indonesia terus berkembang dan siap bersaing melalui transformasi digital, integritas, dan profesionalisme. Sinergi antara koperasi, pemerintah, dan sektor teknologi dalam business matching membuka peluang kolaborasi menuju ekosistem koperasi modern dan berdaya saing tinggi.