
PeluangNews, Jakarta-Menteri Perdagangan Budi Santoso mendorong pelaku UMKM untuk terus menembus pasar global. Hal ini ia sampaikan saat mengunjungi dua entitas bisnis unggulan, PT Sido Muncul dan Bakmi Jogja Sundoro, dalam rangkaian kunjungan kerja ke Jawa Tengah, Jumat (25/7).
“Kita ingin melihat langsung proses produksi jamu karena ini penting. Ekosistemnya sudah berjalan baik, mulai dari petani, produksi, hingga ekspor. Ini harus terus kita dorong,” ujar Budi saat mengunjungi pabrik PT Sido Muncul.
Ia juga mengajak Sido Muncul untuk memanfaatkan berbagai program ekspor dari Kementerian Perdagangan. “Kemendag memiliki program bernama business matching. Para pelaku usaha dapat mempresentasikan produknya kepada perwakilan dagang Indonesia di luar negeri. Kita punya 46 perwakilan dagang di 33 negara,” jelasnya.
Menurut Budi, hingga Juni 2025, sudah ada 609 UMKM yang mengikuti program ini dengan total transaksi mencapai USD 87,04 juta. “Menariknya, semua proses dilakukan lewat Zoom. Tidak perlu bertemu langsung dengan buyer,” tambahnya.
Mendag juga mengundang PT Sido Muncul untuk ikut serta dalam Trade Expo Indonesia 2025 yang akan digelar pada 15–19 Oktober. “Semua perwakilan luar negeri akan hadir membawa buyer mereka ke Indonesia,” kata Budi.
Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat menyatakan siap mendukung program pemerintah. “Kami ingin keberadaan kami bermanfaat bagi masyarakat dan negara. Kami siap berpartisipasi penuh,” tegas Irwan.
Dalam kunjungan ke Bakmi Jogja Sundoro, Budi mengapresiasi upaya UMKM tersebut menembus pasar internasional. Pemiliknya, Bintari Saptanti, mengatakan, “Kami yakin UMKM sudah saatnya go global. UMKM pasti BISA ekspor.”
Produk Bakmi Jogja Sundoro telah dipasarkan ke 328 supermarket dan diekspor ke berbagai negara seperti Singapura, Australia, dan Spanyol. “Terima kasih untuk semua fasilitasi dari Kemendag, dari mulai kami kecil sampai sekarang bertumbuh besar,” pungkas Bintari.