KORPORASI tambah emas Kanada, Bre-X, membeli situs Busang, Kalimantan,
Maret 1993. Bulan Oktober 1995 mereka umumkan telah menemukan emas dalam
jumlah sangat besar. Ladang emas Busang konon mengandung lebih dari 200 juta ons (6.200 ton), atau 8% dari seluruh
cadangan dunia. Harga saham Bre-X, perusahaan tambang Kanada, membubung hingga
US$280.
Harga sahamnya melejit mencapai nilai tertinggi 286.50 dolar Kanada di Toronto Stock Exchange (TSX), dengan kapitalisasi total lebih dari $6 miliar dolar Kanada. Di saat harga sahamnya melambung ini, sebagian kecil kepemilikan sahamnya dijual senilai $100 juta. Raksasa tambang lain, seperti Barrick Gold (terbesar di dunia, hingga sekarang), Placer Dome, Freeport McMoran, berlomba menguasainya atau setidaknya mendapatkan sebagian dari deposit Busang.
Akhir 1996, korporasi tambang asal Kanada itu sempat berkonflik dengan Pemerintah RI. Buntutnya, izin eksplorasi Bre-X dicabut. Suara miring yang meragykan deposit Busang makin kencang. Awal 1997, cadangan diverifikasi dengan melakukan twinholes (lubang-lubang bor kembar) di titik Bre-X mengebor sebelumnya (hanya berjarak 1.5 meter dari lubang asli). Dan terkuaklah fakta bahwa kadar emas Busang jauh panggang dari api yang mereka gembar-gemborkan.
Tanggal 19 Maret 1997, ketika tambang emas itu terbukti palsu, saham Bre-X langsung anjlok hingga tinggal beberapa sen. Pihak yang mengalami kerugian terbesar adalah Quebec’s Public Sector Pension Fund (US$70 juta), Ontario Teacher’s Pension Plan (US$100 juta) dan Ontario Municipal Employees’ Retirement Board (US$45 juta).
Inilah skandal penipuan di dunia pertambangan yang terbesar di Indonesia, bahkan di dunia. Bre-X dinyatakan bangkrut pada 2002.●