BANDUNG—-Destinasi wisata Cukang Taneh atau kondang dengan nama Green Canton terletak di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran. Kawasan ini mempunyai unggulan body rafting yang menarik wisatawan.
Keterlibatan BUMDes Guha Bau mengelola wisata body rafting ini mendongkrak Green Canyon naik kelas. Pada 2018 jumlah pengunjung mencapai 12 ribu orang.
Selain meluncur di atas sungai,pengunjung bisa menikmati keindahan Green Canyon dengan menggunakan perahu.
Ketua BUMDes Guha Bau Teten Sutanto mengatakan, warga setempat diberdayakan dalam wisata ini. Warga bisa meraup Rp2 miliar setahun hanya untuk body rafting.
“Setelah adanya BUMDes ini, body rafting di sini lebih berkembang, malah sekarang lebih berkembang lagi, terutama dalam pemberdayaan masyarakat,” kata Teten di Bandung, Kamis (5/12/19).
Sebanyak 107 warga Desa Kertayasa terlibat sebagai pemandu. Belum lagi ada tenaga lain seperti sopir hingga penyedia jasa perahu. Demikian juga dengan pelaku UKM dan pemilik homestay.
“Ada pelaku usaha yang mendapatkan manfaat setelah bekerja sama dengan BUMDes, mulai dari warung sampai homestay,” ungkap Teten.
Sekitar 1.000 orang dari sekitar 4.000 warga Desa Kertamulya menikmati kue wisata ini. Bahkan warga desa lain merasakan dampak positif kunjungan wisatawan, di antaranya adalah Saung Angklung Mang Koko, Seni Benjang Batok, hingga Sanggar Seni Badud. Semua lokasinya tak jauh dari Green Canyon.
Keberhasilan BUMDes Guha Bau memberdayakan masyarakat dalam wisata ini membuat Desa Kertamulya diganjar sebagai pemenang Lomba Desa Wisata Nusantara 2019 kategori Desa Wisata Maju yang diselenggarakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah, dan Transmigrasi (PDT).
Salah seorang warga setempat yang merasakan manfaat hadirnya BUMDes adalah Tata Yamin. Ia sudah 11 tahun jadi pemandu body rafting. Ia bisa mendapatkan pemasukan tanpa harus pergi bekerja ke tempat lain.
“Saya kebetulan suka olahraga air, suka berenang. Jadi, saya kerja di sini senang karena hobi tapi dibayar,” ucap Tata.