
Peluang News, Jakarta – Buku Apa dan Siapa 100 Orang Koperasi Indonesia, yang diluncurkan Majalah Peluang, membuktikan kalau koperasi bila dikelola dengan baik, penuh kesungguhan dan bertanggung jawab akan mewujudkan kesejahteraan anggotanya dan lingkungan.
Penulis buku ini, Irsyad Muchtar, sebelumnya juga sukses meluncurkan 100 Koperasi Besar Indonesia pada tahun 2012 dan berlanjut hingga 4 sekuel hinggga 2023. Pada 2024 ini, Irsyad Muchtar yang juga Pemimpin Redaksi Majalah Peluang menghimpun dan menulis buku baru dengan judul Apa dan Siapa 100 Orang Koperasi Indonesia.
Buku setebal 224 halaman ini, menceritakan bagaimana orang-orang koperasi yang terdiri dari para pemimpin dan para manajer, merupakan sosok dengan talenta yang tidak biasa. Mereka mampu mengkapitalisasi dukungan anggota dan berinovasi sesuai perkembangan zaman sehingga koperasi yang mereka pimpin mampu bersanding dengan usaha skala besar.
Buku Apa dan Siapa 100 Orang Koperasi Indonesia memotret pergulatan aktor-aktor koperasi dalam dinamika sosio kultur dan sosio ekonomi politik di tanah air. Cerita kegigihan para pendiri dan penerusnya dalam mempertahankan keberlanjutan usaha menjadi dokumentasi sejarah yang bakal berguna dalam menavigasi perkembangan koperasi ke depannya.
“Buku Apa dan Siapa 100 Orang Koperasi Indonesia merekam perjuangan orang-orang hebat koperasi di tengah arus zaman yang seringkali tidak berpihak pada mereka dan hebatnya tetap bisa eksis hingga kini,” kata Irsyad, pada acara Launching dan Bedah Buku Apa dan Siapa 100 Orang Koperasi, di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Kamis (10/10/2024).
Irsyad berharap, diluncurkannya buku ini menjadi ventilasi di tengah pekatnya sistem kapitalisme yang makin menjauhkan cita-cita para Founding Father untuk kesejahteraan rakyat.
100 Orang Koperasi yang diulas dalam buku ini komprehensif mewakili ragam jenis koperasi yakni koperasi kredit, produsen, konsumen, dan simpan pinjam baik yang konvensional maupun syariah. Orang-orang yang punya concern dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan via koperasi seperti Prof. Sri Edi Swasono, Romanus Woga dan Dr. Ferry Juliantono turut dibahas.
Acara peluncuran buku diiringi dengan penganugerahan penghargaan kepada orang-orang koperasi yang dinilai telah berjasa memajukan lembaga soko guru ekonomi. Ini merupakan apresiasi dari Majalah Peluang atas peran nyata orang-orang tersebut dalam mengembangkan ekonomi berbasis koperasi.
“Kami memberikan apresiasi kepada orang-orang yang telah berjasa memajukan usaha koperasi. Semoga penghargaan ini dapat memberi inspirasi bagi penerima dan yang lain untuk terus membuat ekonomi berbasis gotong royong ini relevan di tengah kepungan modal dan teknologi,” ucap Irsyad.
Pembuktian Orang Koperasi Berkualitas
Sementara itu, Ketua Koperasi Pegawai Bulog Pusat, Fatah Yasin yang hadir dalam peluncuran buku Apa dan Siapa 100 Orang Koperasi Indonesia ini mengaku, kehadiran dirinya di acara peluncuran buku ini tidak sia-sia. Ia menjumpai dan bisa berkenalan dengan orang-orang koperasi hebat dari Aceh, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, NTT, Kalimantan dan Sumatera.
“Acara peluncuran buku Apa dan Siapa 100 Orang Koperasi Indonesia ini membuka mata saya, kesungguhan dalam berkoperasi mampu mensejahterakan anggotanya. Ada koperasi yang diawali dari arisan 50 orang saja, lalu dibentuk koperasi dan kini anggotanya hampir 400 ribu orang dan asetnya mencapai Rp1,5 triliun,” ujar Fatah.
Mereka, lanjut Fatah, telah membuktikan dalam prinsip berkoperasi bahwa saling tolong menolong sesama yang tidak mampu bisa mewujudkan kesejahteraan bersama. Orang-orang yang memiliki jiwa koperasi yang sungguh-sungguh hari ini berkumpul.
“Prinsip berkoperasi itukan saling menolong antara yang tidak mampu dengan yang tidak mampu atau sama-sama miskin gitu, ini bukan omongan saja tapi mereka mampu buktikan. Sayang pemerintah dan pemangku kepentingan tidak hadir, padahal ini acara yang bagus bagi komunitas koperasi,” ucap Fatah.
Di mata Ketua Pengurus Koperasi Astra Jakarta, Agus Baskoro, peluncuran buku karya Irsyad Muchtar ini yang mampu menulis dengan data-data yang terukur dari Apa dan Siapa 100 Orang Koperasi Indonesia, membuktikan koperasi berkualitas itu masih banyak dan mungkin masih banyak lagi.
“Di media massa biasanya berita koperasi itu selalu negatif, kalau ada masalah diberitakan besar-besar, sementara kalau ada prestasi koperasi tidak ditulis. Pak Irsyad dalam buku ini membuat kami orang-orang koperasi termotivasi berbuat yang lebih baik untuk anggota,” ujar Agus. (Aji)