JAKARTA—-PT Bank Tabungan Negara (Persero) menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit pada akhir 2020 berkisar atara 4 hingga 5 persen. Targer ini berdasarkan indikasi membaiknya permintaan kredit pemilikan rumah (KPR) baik subsidi maupun non subsidi sejak April hingga Juni.
Direktur Utama BTN Pahala Mansury menyampaikan, permintaan KPR nonsubsidi tumbuh sekitar 40 persen pada Juni lalu.
“Ini target pada 2020. Dengan demikian, net ekspansi bisa terjadi kurang lebih Rp 10 triliun sampai akhir tahun ini dibandingkan tahun lalu,” ungkap Pahala pada jumpa pers virtual, Senin (3/8/20).
Meskipun demikian dia mengakui dibandingkan sebelum pandemi Covid-19, memang belum pulih tetapi sudah memperlihatkan adanya geliat penambahan permintaan.
Permintaan tersebut terus bergulir hingga Juli kemarin. Pahala berharap fokusnya ke rumah meskipun nonsubsidi ke segmen di bawah Rp500 juta.
Pahala memproyeksikan KPR subsidi sendiri mencapai sekitar 10 persen hingga akhir tahun ini. Perkiraan pertumbuhan tersebut ditopang oleh paket stimulus kedua yang digulirkan pemerintah dimana pemerintah menambah kuota KPR subsidi menjadi 172 ribu unit serta alokasi anggarannya.
Hingga akhir Juni 2020 BTN telah merestrukturisasi kredit bagi 230 ribu nasabah dari berbagai segmen. Adapun mayoritas restrukturisasi kreditnya adalah KPR.
“Kondisi ini masih cukup baik karena dari proyeksi awal kita. BTN memiliki nasabah sekitar 1,5 juta. Jadi, masih di bawah 15 persen nasabah yang kami lakukan restrukturisasi sehingga kondisi ini masih baik,” papar Pahala.
Terkait realisasi penempatan dana pemerintah sampai Juli 2020, dia mengatakan sudah terealisasi sekitar Rp4,4 triliun.
“Kami optimistis BTN dapat menyalurkan dana sebesar Rp15 triliun hingga September mendatang,” pungkasnya.