Peluang News, Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan membeli dua kapal riset pada 2027. Yaitu, kapal riset penjelajah samudera dan pesisir dengan anggaran Rp1,566 triliun.
“Ini murni pengadaan kapal oleh BRIN. Jadi, kami mulai dengan analisis kebutuhan kami,” ujar Direktur Pengelolaan Armada Kapal Riset (BRIN)
Nugroho Dwi saat ditemui di Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (9/7/2024).
Dia mengatakan, berdasarkan arahan Bappenas, proyek ini diarahkan untuk menggunakan pinjaman dari luar negeri.
Pemerintah Indonesia, lanjut Nugroho, pada 2021, menandatangani kontrak dengan Badan Pembangunan Prancis (AFD) terkait finalisasi pinjaman luar negeri untuk pembelian kedua kapal tersebut.
Adapun anggaran untuk membeli kedua kapal tersebut diperkirakan sebesar 89 juta euro atau Rp1,566 triliun (asumsi kurs Rp17.596 per euro).
Setelah memperoleh pinjaman, kata dia, pemerintah lanjut menyusun spesifikasi teknis dan general arrangement (rancangan umum) kapal.
“Tahun ini, kita sudah dalam tahap shortlist kandidat tender,” tuturnya.
Nugroho mengungkapkan tiga negara yang mengajukan proposal, yakni Spanyol, China, dan Prancis.
“Kapal riset kita akan kita gunakan sesuai dengan perairan kita,” kata dia
Terkait hal itu, sebelumnya Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendorong Indonesia agar memiliki kapal riset atau penelitian kelautan dengan teknologi canggih seperti OceanXplorer. Apalagi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.
Di sisi lain, Luhut menilai masih terdapat keanekaragaman hayati, khususnya laut dalam, yang belum tereksplorasi secara maksimal. []
