JAKARTA—PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba sebesar Rp24,80 trliun atau tumbuh 5,36 persen dari tahun ke tahun (yoy) pada kuartal III 2019. Selain itu pada kuartal ke III, aset BRI mencapai Rp1.305,67 triliun, atau tumbuh 10,34 persen yoy.
Hal ini diungkapkan Direktur Utama BRI, Sunarso dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Kamis (24/10/19).
Sunarso mengatakan, laba didorong oleh pertumbuhan kredit yang diatas rata-rata industri. Selain itu BRI berhasil menyalurkan kredit senilai Rp903,14 triliun, atau tumbuh 11,65 persen.
“Rasio kredit bermasalah terjaga di posisi non performing lending (NPL) sebesar 3,08 persen,” ujar Sunarso.
Dia menambahkan, segmen mikro tumbuh 13,23 persen (yoy) dengan proporsinya mencapai sepertiga dari keseluruhan kredit BRI.
Secara rinci, kredit mikro BRI tercatat Rp301,89 triliun, kredit konsumer BRI Rp137,29 triliun, kredit ritel dan menengah Rp261,67 triliun, dan kredit korporasi BRI Rp202,30 triliun.
Total, porsi kredit UMKM mencapai 77,60 persen dari keseluruhan kredit BRI. Lanjut Sunarso, BRI memiliki target proporsi kredit UMKM bisa mencapai 80 persen pada 2022 mendatang.
“Selama Januari hingga September 2019, BRI berhasil menyalurkan KUR senilai Rp 77,26 triliun kepada 3,6 juta debitur,” ungkap dia.
Dikatakannya, ini setara dengan proporsi 88,83 persen dari total alokasi penyaluran KUR pemerintah pada 2019. BRI berkomitmen untuk terus fokus dalam melakukan ekspansi bisnis di segmen mikro dengan melakukan strategi go smaller, go shorter, go faster.
Beberapa langkah yang telah dilakukan oleh Bank BRI untuk memperkuat bisnis mikro diantaranya digitalisasi bisnis proses dengan menggunakan BRISPOT, penguatan big data segmen mikro, peningkatan kapabilitas SDM serta melakukan rejuvenasi produk pinjaman mikro.
BRI memiliki strategi memperluas customer base segmen mikro. Di antaranya melalui peningkatan kapasitas anggota Rumah Kreatif BUMN (RKB) BRI, program BRIncubator, pembentukan kluster unggulan di setiap kantor cabang BRI di seluruh Indonesia dan pemberdayaan penerima Kartu Tani dan Kartu Kusuka (Kartu Usaha Kelautan dan Perikanan).