JAKARTA—Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, Indeks Tendensi Bisnis (ITB) triwulan II-2018 sebesar 112,82 menunjukan kondisi bisnis secara umum terus tumbuh dengan optimism pelaku bisnis lebih tinggi. Optimisme pelaku bisnis terjadi pada seluruh kategori lapangan usaha.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penyebabnya adalah meningkatnya komponen pendapatan usaha dengan nilai indeks sebesar 122,98 dan penggunaan kapasitas produksi/usaha dengan nilai indeks 114,60. Sementara untk komponen rata-rata jumlah jam kerja cenderung stagnan (nilai indeks sebesar 100,89).
“Kondisi bisnis dan optimism pelaku bisnis tertinggi terjadi pada kategori lapangan usaha pengadaan listrik dan gas, dengan nilai ITB sebesar 126,7. Sementara itu peningkatan kondisi bisnis terendah terjadi pada kategori lapangan usaha Real Estat dengan nilai ITB sebesar 101,96,” ujar Suhariyanto.
Sebagai catatan Indeks Tendensi Bisnis (ITB) triwulan I-2018 sebesar 106,28 menunjukkan kondisi bisnis secara umum masih tumbuh. Pada triwulan I optimisme pelaku bisnis lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya (ITB triwulan IV-2017 sebesar 111,02).
Menurut Suhariyanto secara umum konsumen juga merasakan peningkatan kondisi ekonomi dan optimisme pada triwulan ke II-2018, dengan nilai Indeks tendensi Konsumen (ITK) sebesar 125,43 dibandingkan triwulan sebelumnya dengan nilai indeks sebesar 103,83.
Untuk provinsi, nilai ITK tertinggi terjadi di provinsi Gorontalo sebesar 133,2 sedangkan nilai indeks terendah terjadi di Sulawesi Tengah sebesar 109,8.
Sementara DKI Jakarta mencatat angka 126,45 hampir sama dengan dua provinsi lain di Pulau Jawa, yaitu Jawa Barat 126,34, Jawa tengah 126,73, sedikit di bawah Yogyakarta 127,41 dan Jawa Timur 127,71 dan Banten 128,34.
“Namun kondisi dan optimism konsumen diperkirakan mengalami penurunan pada triwulan III pada 2018 jika dibandingkan dengan trwulan, dengan nilai ITK sebesar 96,99,”kata Suhariyanto lagi.
Kondisi ini ungkap Suhariyanto disebabkan oleh adanya perkiraan penurunan pendapatan dengan indeks 97,72 dan berkurangnya rencana konsumen untuk membeli barang tahan lama, melakukan rekreasi, maupun menyelenggarakan hajatan dengan nilai indeks 95,69.
“Namun peningkatan ekonomi dan optimisme konsumen pada triwulan mendatang diperkirakan tetap terjadi di delapan provinsi dengan ITK tertinggi di Maluku sebesar 112,61 dan ITK terendah terjadi di Jambi dengan nilai 91,02,,” tutupnya (van).