octa vaganza
Berita  

BPS Mencatat Ekspor Di Desember 2022 Turun Tipis, Impor Masih Negatif

Peluang, Jakarta – Badan Pusat Statistik melaporkan, ekspor Indonesia pada bulan Desember 2022 tercatat sebesar US$ 974,75 juta, turun 1,66% dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan ini dipengaruhi oleh penurunan ekspor ke beberapa negara tujuan utama, terutama Tiongkok dan Singapura.   

“Sejalan dengan pertumbuhan ekspor secara month-to-month, ekspor secara year-on year juga turun tipis 1,29 persen. Penurunan terjadi terutama dari komoditas berbagai produk kimia,” ujar Kepala BPS Margo Yuwono, Kamis (2/2/2023). 

Penyebabnya menurut dia, berkurangnya permintaan ekspor komoditas berbagai produk kimia dari beberapa negara, seperti India (minus 65,35%), Rusia (minus 20,93%), dan Iran (minus 11,82%) menjadikan komoditas ini terkontraksi paling dalam sebesar (minus 38,47%).

Selama Januari-Desember 2022, ekspor total sepuluh komoditas utama naik sebesar 3,23% dibandingkan dengan periode sebelumnya. Peningkatan tertinggi terutama pada komoditas lemak & minyak hewan/nabati sebesar 23,21%. Ekspor untuk selain sepuluh komoditas utama turun (minus 0,94 persen). 

Berbeda dari sisi komoditas, ekspor total sepuluh negara utama turun nilainya sebesar 9,26%. “Penurunan disebabkan karena ekspor ke enam negara utama berkurang. Ekspor ke Singapura turun paling dalam sebesar minus 46,12 persen. Sementara itu, ekspor di luar sepuluh negara utama naik 26,89 persen,” ucap Margo.

Di sisi lain, kinerja impor masih menunjukkan pergerakan ke arah negatif. Impor Jakarta tercatat US$ 6.512,02 juta pada Desember 2022. Angka ini turun sebesar 6,81% dibandingkan bulan sebelumnya.

“Penurunan ini didorong oleh berkurangnya impor migas dan nonmigas masing-masing sebesar 36,34 persen dan 5,84 persen dibandingkan November 2022. Menurunnya impor month-to-month ini juga didorong oleh berkurangnya impor pada sepuluh komoditas utama di Jakarta. Secara total impor sepuluh komoditas utama sebesar 5,87 persen. Komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar adalah bahan bakar mineral sebesar 35,95 persen,” tutur Margo. 

Kinerja impor secara kumulatif pada Januari-Desember 2022 tercatat sebesar US$ 79.210,73 juta naik sebesar 21,60% dibandingkan nilai impor kumulatif Januari-Desember 2021. Pada Desember 2022, nilai impor Jakarta mencapai US$ 6.512,02 juta.

“Nilai impor ini turun sebesar 6,81 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan nilai impor ini dipicu oleh penurunan pada sektor migas maupun non migas masing-masing sebesar 36,34 persen dan 5,84 persen dibandingkan November 2022,” pungkasnya. (alb)

Exit mobile version