Peluang News, Jakarta – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengaku telah berkoordinasi dengan lintas sektor dalam mempersiapkan pengawasan obat dan makanan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
“Secara organisasi kami sudah mengusulkan ke Kementerian PANRB untuk menjadikan Loka POM di Balikpapan naik kelas menjadi Balai (POM). Untuk itu, fasilitas seperti gedung dan laboratorium serta fasilitas lainnya harus siap,” ujar Taruna dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (26/9/2024).
Menurut dia, wilayah kerja Loka POM di Balikpapan strategis karena dekat dengan pelabuhan, Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, dan Bandara Nusantara IKN. Meski begitu, Balikpapan memiliki tantangan sendiri dalam mengawasi obat dan makanan.
“Jumlah penduduknya juga besar di Samarinda dan Balikpapan, namun baru Samarinda yang statusnya sebagai balai besar,” kata Taruna.
Dia optimistis dengan jumlah pegawai yang ditempatkan di Loka POM di Balikpapan, tempat itu bisa diusulkan ke Kementerian PANRB untuk kenaikan tingkat. Dia juga berharap agar anggaran pengawasan obat dan makanan di Balikpapan dapat digunakan dengan tepat tanpa ada kendala dan hambatan.
BPOM juga telah mempersiapkan lahan untuk menunjang Loka POM di Balikpapan naik kelas menjadi Balai POM.
“Karena strategisnya Loka POM di Balikpapan ini, kita akan mengamati dan memantau secara maksimal dari pusat terkait pengurusan tanah yang akan dibangun menjadi Kantor UPT BPOM,” tuturnya.
Taruna Ikrar meminta Balai Besar POM di Samarinda dan Loka POM di Balikpapan untuk bersiap dilakukan monitoring secara berkala dari pusat.
Dia melanjutkan, apabila kenaikan kelas itu telah disetujui oleh Kementerian PANRB, maka Loka POM di Balikpapan juga perlu bersiap atas tanggung jawab yang lebih.
Balai Besar POM diharapkan memiliki peran penting dalam pengawasan di wilayah strategis.
Taruna menambahkan komitmennya untuk memberikan penguatan yang dibutuhkan oleh daerah, khususnya Balai Besar POM, supaya bisa menjadi penopang utama untuk organisasi dalam pengawasan obat dan makanan. []
