Meski pendapatannya turun, namun BMT Assyafi’iyah justru menaikkan dana sosial yang disalurkan. Pengurus juga sedang menjajanki kerja sama dengan lembaga sosial kemanusiaan yang lebih mapan.
Kondisi perekonomian yang kurang kondusif berdampak terhadap usaha koperasi. Salah satunya dialami oleh KSPPS BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional Lampung. Koperasi berbasis syariah ini mesti rela pendapatannya turun karena melambatnya kucuran pembiayaan.
Sampai akhir Desember 2016, jumlah pembiayaan turun sebesar 8,93% menjadi Rp91,86 miliar dari 2015 sebesar Rp100,86 miliar. Menurunnya pembiayaan berdampak terhadap pendapatan yang realisasinya lebih rendah dibanding 2015. Tercatat pendapatan pada 2016 turun sebesar 11,60% menjadi Rp31,53 miliar.
Meski dalam kondisi usaha yang penuh tantangan, namun koperasi yang kini dipimpin Rohmat Susanto ini tetap konsisten menjalankan tanggung jawab sosial dan kemasyarakatan. “Sebagai salah satu ciri khas koperasi, kami konsisten menjalankan tanggung jawab sosial,” ujarnya seperti dikutip dari Laporan RAT XIX Tahun Buku 2016.
Kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan di antaranya sumbangan, bantuan biaya sekolah, bantuan pembangunan masjid, dan pemberdayaan ekonomi umat dalam bentuk pembiayaan lunak tanpa margin (qordul hasan). Terdapat 382 orang pedagang kecil produktif yang menerima pembiayaan qordul hasan ini dengan total nilai hampir sebesar Rp1 miliar.
Yang menarik, di tengah turunnya pendapatan justru dana sosial yang dikucurkan lebih besar dibanding tahun sebelumnya. Total dana sosial yang disalurkan sebesar Rp1,44 miliar, naik dibanding 2015 Rp1,06 miliar.
Pada tahun ini, kata Rohmat, di bidang pelayanan sosial BMT Assyafi’iyah ingin memperluas kerja sama dengan Lembaga Sosial Kemanusiaan yang lebih mapan seperti dengan Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, dan PKPU. Selain itu menghidupkan Baitul Maal terintegrasi dan berupaya mendapatkan izin resmi sebagai lembaga pengelola zakat, infak, dan sedekah (ZIS).