Peluang, Jakarta – Koperasi Benteng Mikro Indonesia (BMI) Grup mendorong, lima pilar koperasi yakni lembaga yang dapat memperkuat sosial ekonomi masyarakat dan bisa memberikan keuntungan bersama kepada seluruh anggotanya.
Presiden Direktur BMI Group Kamaruddin Batubara (Kambara) menjelaskan, bahwa lima pilar pembangunan Model BMI Group diantaranya kesehatan, sosial, ekonomi, pendidikan dan spritual.
“Kalau disitu ada kegiatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Maka perlu menjalankan 5 pilar, kami ciptakan produknya, tujuan akhirnya untuk membantu mensejahterakan anggota. Sama halnya kita simpan pinjam di bank, kita simpan dulu,” ujar Kambara sapaan akrabnya, Selasa (28/2/2023).
Namun demikian, dia mengaku, ada perbedaan terhadap koperasi dengan bank yakni terletak dari jumlah jajaran pendirian suatu badan usaha. “Koperasi dengan Bank itu tidak sama. Kalau bank itu didirikan bisa dengan berempat, tetapi koperasi untuk seluruh anggota. Siapa yang memberikan lebih banyak, dia yang dapat lebih besar. Jadi di koperasi itu kontribusi seluruh anggota bukan kontribusi saham,” jelas Kambara.
Disisi lain lanjut dia, terhadap prinsip ‘governance’ seperti adanya transparansi. Jadi koperasi itu dengan adanya keterbukaan, maka laporan keuangannya dipublikasikan.
“Di kita ada akuntan publik, tidak ada Rapat Anggota Tahunan (RAT) tanpa akuntan publik. Semua bisa di akses, kami menjujung tinggi itu,” tegas Kambara.
Disisi lain, dia mengaku, adanya kegiatan sosial yang dilakukan BMI Group dalam memberikan kesejahteraan buat anggota koperasi dan masyarakat.
“Kami telah melakukan kegiatan sosial seperti rumah gratis. Kemarin sudah 400 unit, terakhir di Subang. Masing-masing koperasi ada ambulance gratis yang bisa dipakai oleh masyarakat, kami di BMI juga memberikan kartu E-Toll buat supir, itu kami siapkan. Tentunya disetiap koperasi sejatinya ada kegiatan sosial dengan karakteristiknya masing-masing,” sebut Kambara. (alb)
