
PeluangNews,Jakarta-Presiden Direktur Koperasi BMI Group, Kamaruddin Batubara, membuka secara resmi kegiatan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RK–RAPB) Koperasi BMI Group yang digelar di Kawasan Wisata Bukit Manik Indonesia, Kampung Lokapurna, Desa Gunung Sari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kegiatan strategis ini diikuti 75 peserta yang merupakan jajaran top manajemen dari seluruh unit Koperasi BMI Group dan berlangsung selama tiga hari, mulai 16 hingga 18 Desember 2025.
Penyusunan RK–RAPB tersebut mengusung tema “Koperasi lahir dan tumbuh dari inisiatif anggota”, yang selaras dengan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2026 yang direncanakan digelar pada Januari 2026. Tema ini menegaskan kembali jati diri koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang bertumpu pada kesadaran, partisipasi, dan kepemilikan bersama para anggotanya.
Dalam sambutannya, Kamaruddin Batubara yang akrab disapa Kambara menuturkan perjalanan panjang Koperasi BMI Group yang bermula dari Lembaga Pembiayaan Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (LPP-UMKM).
Ia mengingatkan, para pelaku sejarah pendirian koperasi masih ada hingga saat ini dan menjadi saksi hidup atas proses tumbuh kembang BMI Group. Menurutnya, sejak awal tidak ada gambaran pasti mengenai masa depan koperasi, namun keyakinan dan harapan menjadi fondasi utama dalam membangun organisasi.
“Hidup harus punya harapan dan mimpi. Mimpi berbeda dengan khayalan, karena mimpi akan diusahakan untuk diwujudkan,” ujar Kambara.
Ia menegaskan, pertumbuhan Koperasi BMI Group tidak terjadi secara instan, melainkan melalui proses panjang yang menuntut ketulusan dan komitmen bersama, terutama pada masa-masa awal ketika belum ada tolak ukur mengenai bentuk koperasi besar di Indonesia.
Dalam konteks tersebut, Kambara mengutip pandangan Ahmad Subagyo, Pakar Koperasi, tentang delapan karakter koperasi di Indonesia, seraya menekankan bahwa koperasi bukan semata entitas bisnis, melainkan gerakan ekonomi yang sarat dengan nilai.
Menurutnya, tidak tepat apabila karyawan memposisikan diri hanya sebagai pekerja, karena pada hakikatnya mereka merupakan bagian dari pemilik koperasi itu sendiri. Kesadaran ini dinilai penting untuk menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama dalam mengembangkan koperasi.
Lebih lanjut, Kambara mengajak seluruh jajaran top manajemen Koperasi BMI Group untuk menjalankan praktik ekonomi yang berlandaskan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33. Ia menegaskan bahwa ekonomi kerakyatan tidak boleh kalah oleh dominasi korporasi, sehingga koperasi harus tampil berbeda dengan menegakkan nilai kejujuran, amanah, keterbukaan, dan kecerdasan.
Nilai-nilai tersebut, lanjutnya, tercermin dalam empat sifat utama Nabi Muhammad SAW, yakni siddiq, amanah, tabligh, dan fathanah, yang harus menjadi fondasi dalam upaya pemberdayaan anggota secara berkelanjutan.
Melalui kegiatan RK–RAPB ini, Koperasi BMI Group diharapkan mampu merumuskan arah kebijakan dan strategi kerja yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan usaha, tetapi juga memperkuat peran koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional serta wadah pemberdayaan anggota yang berkeadilan.







