“Apa yang telah Allah tulis kepadamu tidak akan Allah berikan kepada orang lain, maka percayalah kepada Allah.” Demikian filosofi yang ada dalam diri owner House of Dinarnia, Andina Okdariza. Tanpa terasa bisnis yang dijalani alumni Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung ini sudah berlangsung tujuh tahun.
Nama Dinarnia merupakan gabungan dari dua putria Dina dan Narnia. Bisnis yang berlokasi di Bandung ini dirintis Andina ketika masih menjadi karyawati di sebuah bank swasta.
“Dengan keterbatasan waktu dan tenaga yang saya miliki, akhir pekan dimanfaatkan untuk hunting kain, pulang kerja mampir ke tukang jahit. Semua saya nikmati karena saya menjalaninya dengan bahagia,” ujar dia.
Akhirnya pada pertengahan 2015, Andina memutuskan untuk resign karyawati bank dan memantapkan diri untuk mengelola Dinarnia. Ladies Day Bazaar Citos Jakarta, event tahunan Hijabfest, Indonesia Fashion Week.
Sejumlah pelanggannya membantu memasarkan produknya melalui media sosial dengan follower hingga ratusan ribu. Produk Dinarnia diterima oleh pasar dalam negeri maupun luar negeri, seperti Malaysia, Singapura dan Hongkong.
House of Dinarnia berapa kali diuji. Di antaranya akun instagramnya pernah dibajak pada 2019, diikuti oleh pandemi Covid-19 yang membuat sejumlah event yang harus diikuti tertunda. Bisnis butiknya terdampak pandemi.
“Alhamdulillah House of Dinarnia masih tegak berdiri. Allah mudahkan saya dan tim untuk melalui semua ujian, semoga kami bisa lulus dengan nilai terbaik,” ucap Andina seraya mengucapkan terima kasih pada pelanggannya yang mendukung produk lokal.
Desain Dinarnia dirancang Andina, sendiri dengan mengusung konsep hijab casual, dengan pemilihan bahan-bahan baku yang nyaman dipakai dan warna-warna pastel yang indah dipandang. Produksinya sebelum pandemi rata-rata 500 potong dengan segmen menengah ke atas, karena konsepnya memang butik bukan untuk massal. (Irvan)
