hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Bike-Sharing Nyaris Kandas

DISOKONG Alibaba pun tak serta merta menjamin kelancaran (operasi) sebuah perusahaan rintisan atau startup. Buktinya Ofo, startup asal Cina yang membidangi penyewaan sepeda (bike-sharing) malah nyaris bangkrut. Kok bisa?

Harian Financial Times memberitakan bahwa perusahaan yang sudah membuka layanannya di Singapura ini mengalami masalah keuangan serius. Mereka berdarah-darah, blooding. Mereka bahkan sudah hampir saja mengajukan klausul bangkrut kepada otoritas keuangan setempat. Founder Ofo, Dai Wei, dikabarkan sudah menulis surat resmi kepada para karyawan. Intinya mengungkapkan masalah arus kas yang sedemikian akut dan kemungkinan berakhirnya hubungan kerja.

 “Saya sudah berkali-kali memikirkan, termasuk opsi membubarkan perusahaan, selanjutnya mengajukan kebangkrutan,” ujar Dai Wei dalam suratnya. Manajemen perusahaan mengalami tekanan sangat besar pada arus kas selama tahun ini. Dan itu membuat perusahaan sulit memenuhi berbagai kewajibannya. “Agar perusahaan terus berjalan, kami harus membagi setiap renminbi (mata uang Cina) yang masuk menjadi tiga,” tuturnya.

Industri bike sharing Cina sendiri telah menghabiskan ratusan miliar dolar AS dalam pertempuran untuk mendominasi kota-kota penting. Persaingan ketat ini membuat jalan-jalan kota tersebut dibanjiri oleh ribuan sepeda dari sejumlah penyedia layanannya. Pilihan transportasi inilah yang paling logis untuk Negara dengan populasi terbesar di dunia (1,4 miliar orang pada 2018).Pada Agustus lalu, Reuters mengabarkan bahwa Didi Chuxing, raksasa ride hailing Cina, dan perusahaan keuangan milik grup Alibaba, Ant Financial, melakukan pembicaraan dengan Ofo untuk melakukan pembelian bersama. Rencana tersebut membuat potensi nilai startup yang layanannya mudah dikenali karena menggunakan sepeda kuning itu mencapai US$2 miliar atau setara Rp28 triliun.

pasang iklan di sini