JAKARTA—-Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Wariyo menyatakan optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai dalam lima tahun ke depan. Dalam rentang waktu tersebut perekonomian Indonesia akan mengalami perbaikan.
Namun kata dia untuk 2019 ini kondisi ekonomi global sedang tidak ramah untuk seluruh negara termasuk Indonesia. Itu sebabnya pada tahun ini, BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi berada di level 5,17 persen.
“Kami optimis, Indonesia ekonominya akan lebih baik dalam lima tahun ke depan. Ada kontinyuitas ke arah enam persen,” ujar Perry saat acara ‘RSM Forum Morning Briefing’ di Hotel Dharmawangsa, Senin (4/3 /2019).
BI menjalankan tiga strategi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, yakni berkoordinasi intensif dengan pemerintah dan kementerian atau lembaga terkait lainnya, kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
“Kami tetap mengawal ekonomi mengawal stabilitas mendorong pertumbuhan. Kami juga akan membangun sinergi dengan pemerintah, dunia usaha dan perbankan,” kata dia lagi.
Ke depan, pihaknya akan terus mengawal ekonomi Indonesia melalui ‘lima jamu’ yang dimiliki Bank Indonesia, yakni kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, sistem pembayaran, pengendalian pasar keuangan dan keuangan syariah.
“Kalau hidup kita dihadapkan dengan ketidakpastian, so kita harus mampu meramu jamu, agar tubuh tetap kuat. Satu jamu untuk stabilitas empat jamu terakhir kita agar tetap tumbuh,” tuturnya.
Sebagai regulator, Bank Indonesia menjaga sinergi dengan lintas kementerian dan lembaga seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan stakeholderterkait.
“Saya bertemu dengan pengusaha, perbankan yaitu what we can do together untuk bangun ekonomi kita ini,” pungkasnya.