Peluang News, Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa kredit perbankan terus mencatatkan pertumbuhan yang kuat sebesar 10,85 persen secara year on year (yoy) pada September 2024.
““Dari sisi penawaran, kuatnya pertumbuhan kredit didukung oleh minat penyaluran kredit yang terjaga, berlanjutnya realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan, dan dukungan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) Bank Indonesia,” jelas Perry dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Oktober 2024 di Jakarta, Rabu.
Perry menambahkan, dari sisi permintaan, kredit juga tumbuh didukung oleh kinerja korporasi yang stabil. Pertumbuhan kredit sektor-sektor utama seperti jasa dunia usaha, perdagangan, industri, pertambangan, dan transportasi tetap kuat.
Berdasarkan kelompok penggunaan, kredit modal kerja tumbuh 10,01 persen (yoy), kredit konsumsi naik 10,88 persen (yoy), dan kredit investasi meningkat 12,26 persen (yoy) pada September 2024.
Pembiayaan syariah meningkat sebesar 11,37 persen (yoy), sementara kredit untuk UMKM mengalami pertumbuhan sebesar 5,04 persen (yoy), menunjukkan perbaikan dari bulan sebelumnya.
Ke depan, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2024 akan tetap berada dalam rentang target 10-12 persen. BI akan terus menguatkan kebijakan makroprudensial longgar melalui sinergi dengan Pemerintah, KSSK, perbankan, dan sektor usaha, untuk memastikan kredit dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. (Aji)
