JAKARTA-–Bank Indonesia (BI) mengumumkan memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semula pada kisaran 41 hingga 5,1 persen menjadi 3,5 hingga 4,3 persen.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam jumpa pers virtual. Kamis 22 Juli 2021 mengatakan, perkiraan tersebut mempertimbangkan kondisi ekonomi terkini, khususnya indikator pada sistem pembayaran yang mengalami penurunan.
Meskipun demikian Perry mengemukakan, ada perbaikan ekonomi pada kuartal II/2021. Perbaikan itu didorong oleh pertumbuhan tinggi kinerja ekspor, belanja fiskal dan investasi nonbangunan.
Pemulihan ekonomi di kuartal tersebut juga tercermin dari peniingkatan iindeks penjualan riil dan PMI manufaktur yang berada pada level ekspansif.
Gubernur BI juga menyatakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2021 akan lebih rendah dikarenakan kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat guna mengendalikan penyebaran Covid-19.
Sumber pertumbuhan pada kuartal III/2021 berasal dari kinerja ekspor yang meningkat dan peningkatan stimulus belanja fiskal khususnya untuk bantuan sosial.
Dia juga memproyeksikan pada kuartal IV pertumbuhan akan kembali meningkat, didorong perbaikan mobilitas sejalan dengan peningkatan vaksinasi dan disertai dengan disiplin protokol kesehatan, berlanjutnya stimulus fiskal dan moneter, serta meningkatnya kinerja ekspor.
Penurunan yang lebih kecil akan terjadi di luar Jawa, khususnya di Sulawesi, Maluku, dan Papua karena didukung oleh kinerja ekspor yang kuat.