JAKARTA—- Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Onny Wijanarko mengungkapkan, sektor UMKM bisa menjadi peluang bagi digital landing. Saat ini jumlah UMKM di Indonesia berjumlah 56,9 juta. Dari jumlah itu sekitar 98 persen masih tak tersentuh perbankan dan butuh pendanaan modal untuk naik kelas.
“Kami ingin lebih banyak menjangkau pelaku bisnis tak hanya menengah dan besar. Sementara pengusaha kecil dan mikro sulit terjangkau kredit dari perbankan. Bank tidak dapat memberi kredit karena persyaratan yang sulit dipenuhi pengusaha kecil,” ujar Onny.
Untuk itu jelas dia, BI ingin mengembangkan lebih banyak platform pinjaman digital untuk menjangkau mereka. Onny menuturkan, pengembangan digital ekonomi dapat menopang pertumbuhan ekonomi selain dari kredit perbankan. Literasi keuangan masyarakat Indonesia masih rendah.
“Untuk itu melalui digital ekonomi dengan memanfaatkan fintech ( ini dapat menutup gap dari sektor prekreditan. Kalau kita bisa gerakkan, digital landing Indonesia sampai 2023, bisa berkontribusi 2,5 persen,” ujarnya. ” kata Onny, di Jakarta, Kamis (13/9/2018).
Menurut dia digital ekonomi ini nantinya juga menjadi bahan dalam Annual Meeting IMF/World Bank yang akan dilaksanakan di Nusa Dua, Bali pada Oktober 2018. Onny menyakini, Indonesia menjadi terbesar di Asia Tenggara untuk ekonomi digital.
Itu sebabnya Bank Indonesia ingin menjadikan pengembangan ekonomi digital sebagai salah satu strategi mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi enam persen (van).