hayed consulting
hayed consulting
lpdb koperasi
Berita  

BGN Tak Khawatir Bila Menkeu Tarik Anggaran MBG Jika Tidak Terserap Maksimal

penandatanganan Surat Keputusan Bersama antara Kementerian PU, Badan Gizi Nasional (BGN), dan Kementerian Dalam Negeri pada Kamis (18/9) di Gedung BGN, Jakarta.
Kepala BGN Dadan Hindayana (tengah) | dok.ist

PeluangNews, Jakarta – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengaku tidak khawatir dengan ancaman Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa yang akan menarik anggaran untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) jika tak terserap maksimal.

“Saya enggak khawatir terkait itu. Karena penyerapan kita insyaAllah akan selesai, Rp71 triliun pasti terserap,” kata Dadan di kantor BGN, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025).

Menurut Dadan, BGN sudah mampu menyerap sekitar Rp17 triliun hingga hari ini. Sedangkan penyerapan anggaran lainnya masih berproses.

“Kami tidak risau yang gitu-gitu. Karena kami tahu apa yang harus kami lakukan,” kata dia.

Dadan mengatakan BGN justru akan meminta tambahan anggaran hingga Rp50 triliun di tahun ini. Dia juga merasa tak khawatir lantaran Presiden Prabowo mengaku sudah punya dana cadangan hingga Rp100 triliun.

“Saya sampaikan dari jauh hari ke Pak Presiden, dan beliau cukup kaget (karena hanya butuh Rp50 triliun). Jadi silakan Rp50 triliun gunakan untuk kegiatan lain,” kata Dadan menceritakan hasil komunikasinya bersama Prabowo.

Sebelumnya, Menkeu Purbaya berjanji akan berpatroli ke kementerian/lembaga yang penyerapan anggarannya masih rendah, ak terkecuali BGN.

Jika anggaran digelontorkan tidak terserap, kata Purbaya, maka alokasinya akan dialihkan ke instansi atau program lain.

Purbaya menegaskan, hal itu dilakukan bukan sebagai bentuk teguran. Sebaliknya sebagai cara membantu program di instansi lain yang perlu dorongan.

“Bukan negur, kita membantu secepatnya (digunakan) tapi kalau enggak bisa juga, kita ambil duitnya. Kan gitu fair daripada nganggur duitnya, saya bayar bunga juga. Tapi kalau memang bisa diserap bagus,” ucapnya. []

pasang iklan di sini
octa vaganza