MALANG––Para pengurus Koperasi Wanita (Kopwan) Setia Budi Wanita (SBW), menggelar sujud syukur pada Sabtu (25/4/20). Kegiatan ini dilakukan karena SBW tetap bertahan saat pandemi Covid-19, dalam dua bulan terakhir ini.
Ketua Umum Koperasi SBW Sri Untari menyampaikan, selama pandemi Covid-19, pada Maret dan April, Koperasi SBW, berjalan tanpa ada kendala.
“Usaha yang kita lakukan masih bisa survive, ditengah berlangsungnya pandemi Covid-19. Selain itu, semua anggota SBW dan keluarganya, dalam kondisi baik-baik saja. Makanya sudah selayaknya kami bersyukur kehadirat Allah SWT,” tutur Sri Untari melalui lama situsnya, Senin (27/4/20).
Menurut dia SBW juga menyiapkan bantuan untuk anggotanya yang perlu terdampak Covid-19. Pihaknya sudah menyiapkan bantuan tersebut.
Menurut Sri Untari, kondisi SBW seperti ini merupakan anugerah yang tak terhingga dari Allah SWT. Apalagi para pengurus juga menjadi tumbuhan hampir 10.000 anggota dan keluarganya.
“Selama ini kita ihlas melayani anggota, makanya bersama dengan para pengurus kami menggelar sujud syukur, sekaligus memohon doa agar seluruh anggota SBW, dan keluarganya tetap diberikan keselamatan dan terhindar dari mara bahaya,” ucap Untari.
Lanjut dia, para anggota mengerti dan memahami nilai-nilai koperasi yang sesungguhnya. Demikian halnya dengan para pengurus yang sudah melakukan segala dayanya berjuang sehingga membuat semuanya bisa terjadi.
Pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada Pemkot Malang, Pemprov Jatim dan Pemerintah pusat yang telah membuat sejumlah kebijakan untuk kebaikan rakyatnya. Meskipun hingga saat ini SBW belum memanfaatkan fasiltas tersebut.
“Kebijakan itu sangat membantu masyarakat, jika nanti saatnya kami butuhkan kami akan mengajukan. Tapi Alhamdulillah sejuah ini SBW dengan cara bergotong royong, bisa saling membantu, diantara anggotanya, semua permasalahan bisa teratasi,”tandas, Sri Untari.
Berdasarkan hasil evaluasi lapangan maupun evaluasi keuangan, lanjut dia, Koperasi SBW masih bisa stabil. Bahkan progresnya positif pada semua entitas, pada saat sektor usaha mengalami masalah yang berat.