Penggabungan koperasi merupakan hal yang biasa dilakukan koperasi-koperasi besar dunia. Hasilnya ekspansi bisnis lebih kuat dan lebih tahan terhadap goncangan.
Pepatah bahwa bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh masih perlu ditambah untuk dunia koperasi, yaitu bersatu memang teguh dalam koperasi, tetapi kalau koperasi bersatu alias merger akan lebih kuat. Hal ini dibuktikan oleh sejumlah koperasi yang namanya berkibar di dunia global. Umumnya koperasi yang melakukan merger adalah koperasi yang mempunyai bisnis yang sejenis.
Arla Food adalah di antaranya. Selama bertahun-tahun lebih banyak koperasi susu di negara-negara Skadinalvia. Setelah Perang Dunia Kedua, hanya ada 1.650 perusahaan susu di Denmark dan jumlahnya terus bertambah sampai tahun 1960-an ketika gagasan pertama untuk menciptakan perusahaan susu nasional disarankan. Sejak saat itu merger dan akuisisi di antara perusahaan susu menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di Denmark dan Swedia.
Pada tahun 2000, MD Foods Denmark dan Arla ekonomisk Förening dari Swedia memutuskan untuk bergabung. Ini adalah merger lintas negara besar pertama dalam industri susu Nordik. Merger ini membuat ekspansi Arlafood makin kuat. Pada 2004 Arla mengakuisisi National Cheese Company di Kanada, dan menjadi produsen dan distributor keju di seluruh Kanada.
Rupanya merger tersebut juga menarik pihak lain untuk ikut bergabung. Pada 2007 juga terjadi penggabungan antara Arla dan Express Dairies di Inggris. Penggabungan tersebut menciptakan pemasok produk susu terkemuka di Inggris dengan nama Arla Foods UK plc. Pada 2009 Arla membeli Friesland Fresh Foods dari perusahaan susu Belanda di Nijkerk, mengubah namanya menjadi Arla Foods BV.
Kasus lain adalah Campina, sebuah koperasi kecil yang dibentuk oleh para peternak di daerah Tungelroy, Belanda, pada 1892. Ketika itu, fungsi koperasi hanya sebatas untuk menekan risiko dan menghemat biaya produksi susu setiap anggotanya. Antara lain, dengan melakukan pembelian pakan secara bersama, dan penggunaan alat pengolah susu (cooling unit) secara bersama. Di beberapa daerah lain, juga berdiri koperasi-koperasi petani susu. Semuanya bergerak dalam skala yang sangat terbatas.
Pada 1947, terjadi langkah besar. Koperasi-koperasi peternak itu, melakukan merger. Tujuannya, agar bisa melakukan kegiatan lebih luas, terutama memproduksi susu menjadi produk yang memiliki nilai tambah lebih tinggi. Dengan jumlah anggota yang lebih banyak, koperasi hasil merger yang diberi nama DMV Campina tersebut dapat mendirikan sebuah pabrik, lengkap dengan peralatan modern.
Pada saat itu juga, koperasi menggunakan merek Campina untuk setiap produk yang dihasilkannya. Perkembangan DMV Campina, ternyata menarik perhatian para peternak yang ada di negeri tetangga, Belgia, yang juga tergabung dalam koperasi Der Verboerdering.
Mulai 1980, kedua koperasi itu pun bekerja sama dalam penjualan keju, mentega dan susu bubuk Inilah langkah awal koperasi DMV Campina melakukan penjualan di luar Belanda. Karena perkembangannya bagus, lantas pada 1989 kedua koperasi peternak itu meningkatkan hubungannya lebih jauh lagi, yaitu bekerja sama membentuk Campina.Melkunie.
Pada 1997, koperasi peternak di Jerman, Milchwerke Koln/Wuppertal (MKW) yang sudah terkenal mengibarkan merek Tuffi, ikut bergabung. Pada 2003, ketiga koperasi tersebut melakukan merger (penggabungan) sepenuhnya. Nama Campina bukan hanya digunakan untuk merek produk, tetapi juga menjadi nama koperasi dan perusahaan. Ketika itu, produk Campina sudah melenggang di pasar lebih dari 20 negara.
Contoh cukup anyar dari merger koperasi yang sejenis dilakukan dua koperasi pertanian di negara bagian Amerika Serikat, Nebraska yang menyediakan pakan, bahan bakar dan layanan agronomi pada April 2020. Prosedurnya juga menjiwai semangat koperasi, yaitu mendapat persetujuan anggota. Anggota Koperasi Peternak Petani Ainsworth telah memilih untuk menyetujui penyatuan dengan Central Valley Ag of York.
Setelah serangkaian pertemuan informasional, firma akuntansi Gardiner and Co. menyatakan bahwa pemilik koperasi peternak petani menyetujui merger dengan CVA dengan mayoritas 88%.
Koperasi terpadu akan mempertahankan nama Central Valley Ag dengan kantor pusat di York dan Carl Dickinson menjabat sebagai presiden dan CEO. Kedua koperasi menyadari penyatuan akan membuat kami lebih kuat dan memberikan nilai tambah bagi anggota kedua koperasi.
“Central Valley Ag telah membangun fondasi, memastikan masa depan layanan dan nilai yang menjanjikan bagi anggotanya di bidang pertanian,”ujar Carl waktu itu.
Sementara Ketua Koperasi Peternak Petani DJ Hladky mengatakan dengan bersama-sama kami akan menjadi koperasi yang lebih kuat bagi pemilik-anggota dengan kemampuan untuk mempertahankan kepemilikan petani lokal untuk generasi yang akan datang
Diskusi merger awal antara koperasi dimulai pada Januari, dengan dewan masing-masing secara individual menyetujui merger pada bulan Februari setelah studi merger yang berhasil ditinjau.
Hasilnya, laporan keuangan Central Valley Ag pada Tahun Buku 2020 menunjukan kinerja cemerlang, sekalipun menghadapi pandemi Covid-19.
Contoh cukup anyar dari merger koperasi yang sejenis dilakukan dua koperasi pertanian di negara bagian Amerika Serikat, Nebraska yang menyediakan pakan, bahan bakar dan layanan agronomi pada April 2020. Prosedurnya juga menjiwai semangat koperasi, yaitu mendapat persetujuan anggota. Anggota Koperasi Peternak Petani Ainsworth telah memilih untuk menyetujui penyatuan dengan Central Valley Ag of York.
Setelah serangkaian pertemuan informasional, firma akuntansi Gardiner and Co. menyatakan bahwa pemilik koperasi peternak petani menyetujui merger dengan CVA dengan mayoritas 88%.
Koperasi terpadu akan mempertahankan nama Central Valley Ag dengan kantor pusat di York dan Carl Dickinson menjabat sebagai presiden dan CEO. Kedua koperasi menyadari penyatuan akan membuat kami lebih kuat dan memberikan nilai tambah bagi anggota kedua koperasi.