JAKARTA—Sebaiknya hindari bermain gawai ketika menumpang Kereta Rel Listrik (RL) atau communterline. Pasalnya perangkat tersebut berpotensi tercemar oleh virus.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Junior Doctor Network, dr. Edward Faisal, Sp.PD mengatakan bahwa sejumlah virus, termasuk virus Covid-19, ketika menempel pada gawai dapat bertahan selama lima hari.
“Saat virus nempel di gawai kita bisa bertahan sampai lima hari, jangan salah,” kataEdward dalam dialog di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (17/6/20).
Menurut Edward, virus yang dapat menempel di gawai berasal dari bermacam-macam faktor. Dalam hal ini tentunya penularan atau pencemarannya lebih banyak berasal dari tangan penggunanya yang sebelumnya tercemar.
“Pencemaran virus ke gawai juga dapat berasal dari percikan droplet dari para pengguna KRL. Sebab, droplet ini dapat keluar ketika manusia berbicara apabila tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak,” paparnya,
Edward menyarankan agar para pengguna tidak menggunakan gawainya selama di dalam perjalanan menggunakan KRL.
Selama pandemi Covid-19, penggunaan KRL dibatasi dan diperketat dengan protokol kesehatan, sebagai upaya pencegahan penularan virus bagi para penggunanya.
Selain itu, waktu operasional juga telah disesuaikan untuk menghindari terjadinya lonjakan penumpang.
Pada penerapan protokol kesehatan di dalam KRL, menjaga jarak atar penumpang dan memakai masker penutup mulut dan hidung menjadi aturan yang diwajibkan. Hal ini dimaksudkan agar penularan virus melalui droplet dapat dihindari.