BANDUNG—-Ketika berada di Bali, pasangan suami istri Heru Rezequin dan Ati Sunarni kepincut pada kerajinan mozaik dari limbah kaca. Sang isteri kemudian menyusun potongan kaca menjadi karya yang unik, seperti vas bunga, pot bunga dan cermin.
Setelah dipajang karya kerajinan mozaik cermin ini diminati orang dan banyak yang pesan. Suami dan isteri ini kemudian mendirikan usahanya pada 24 Maret 2014 dengan brand Dhenisa Mozaik. Nama Dhenisa adalah gabungan keluarga ini, D-nya dari Heru, inspirasi anak dan nama Sunarti.
Dengan modal Rp50 juta suami-isteri ini mengembangkan bisnisnya di Kota Bandung. Menurut Sunarti durasi pekerjaan satu hiasan bergantung besar dan motif yang dikerjakan. Hiasan dengan diameter 60 cm bisa dielsaikan dalam dua pertiga hari.
Produk dari Dhenisa Mozaik ini diminati banyak pembeli dari Belanda, Turki, Italia, Pakistan, Malaysia, Arab Saudi, Bangkok, Brunei Darrusalam, dan lainnya. UKM ini mengikuti sejumlah pameran, salah satunya pameran produsen dan eksportir handicraft Indonesia, Inacraft. Produk yg di jual kisaran Rp100 ribu sampai Rp5.5 juta.
“Bila sedang banjir order seperti sekarang omzet bisa lebih dari Rp20 juta per bulan. Saat ini kami mendapat proyek di tempat wisata D’Great Asia Africa. Kawasan Lembang Kalau pembeli dari luar ada, tetapi belum berkesinambungan,” kata Sunarti ketika dihubungi Peluang, Rabu (11/12/19).
Produk Dhenisa Mozaik bisa didapatkan di secara offline di RupaRupi Craft, Sarinah Bandung, atau saat car free day jam enam sampai 10 pagi di Buah Batu, Bandung.
“Perkembangan alhamdullilah cukup pesat karyawan tetap dua orang dan tidak tetap dua orang,” ucap dia bersyukur.
Rencana ke depan Sunarti mengaku, ingin mengembangkan bisnis ihingga mempunyai house of glass dan memperluas jaringan.
Selain omzet yang didapatkan dan sejumlah pinjaman modal dari BRI, Sunarti juga merasa beruntung karena mendapat kesempatan meraup pengetahuan baru di Rumah Kreatif BUMN (RKB), seperti teknologi dan teknis bisnis (Irvan Sjafari)
