Dalam ajaran Islam, seorang ibu harus dihormati. Jangankan membantah perintahnya, berkata “ah” pun dilarang. Ini menunjukkan betapa mulianya posisi orang yang melahirkan kita tersebut. Doa ibu juga sangat mujarab. Inilah yang dirasakan Sondari, Koordinator Satuan Pengawas Intern (SPI) Koperasi BMI. Karena menuruti anjuran sang ibu, bapak dua anak ini kini bisa menduduki posisi mapan di salah satu Koperasi Terbesar di Indonesia.
“Awalnya saya mendiamkan saja arahan ibu (alm) untuk bergabung bersama LPP UMKM (nama koperasi sebelum berubah menjadi BMI) pada 2003. Namun karena 3 hari berturut-turut beliau meminta saya untuk melamar dan bekerja di bawah arahan Kamaruddin Batubara (Presdir Koperasi BMI), akhirnya saya luluh juga dan melamar di BMI,” kenang Sondari.
Bukan tanpa alasan jika alumni Universitas Muhammadiyah Tangerang ini mendiamkan ajakan sang ibu. Sebab, saat itu ia tengah fokus melatih kegiatan Pramuka di SMP nya. Sebagai alumni, Sondari merasa punya kewajiban moral untuk membimbing adik-adik kelasnya. Namun karena ibunya yang merupakan anggota di Rembug Pusat Melati Desa Pekayon Kecamatan Sukadiri terus memaksanya mengajukan lamaran kerja, ia pun manut. Bersama ibunya pula ia mengajukan lamaran kerja di Koperasi BMI, tepat di hari terakhir batas pengajuan lamaran.
Doa ibu memang makbul. Pria kelahiran Tangerang, 16 Juli 1983 itu pun diterima bekerja di BMI sebagai pendamping lokal yang harus terjun ke lapangan. Sondari pun mengaku senang karena bisa membuat ibunya bahagia.
Masa-masa perjuangan pun dilaluinya saat awal bekerja, bahkan ia harus sewa motor. Selain itu, harus melewati pematang sawah dan sempat tercebur di sungai karena licinnya jalan menuju tempat pertemuan anggota. Namun, semua itu sudah berlalu, dan kini Sondari sudah menikmati hasil kerja kerasnya. Beragam fasilitas dan remunerasi yang menarik pun sudah diraihnya. “Terima Kasih Ibu,” pungkasnya. (Dja)