octa vaganza
Fokus  

Berkarya dengan Hati

Fesyen batik More to See dibuat dalam jumlah terbatas sehingga memiliki ciri dan keunikan tersendiri. Produknya tidak hanya disukai pasar lokal tetapi sudah diekspor ke mancanegara.

BATIK merupakan salah satu khazanah kekayaan budaya Indonesia yang sudah diakui dunia. Banyak desainer fesyen terkenal  yang menggunakan batik sebagai bahan dasar produknya. Salah satunya adalah Jessica Febiani, biasa disapa Jezzy, pemilik More to See Boutique. Perempuan kelahiran Denpasar, 20 Februari 1989 ini menjadikan batik sebagai bahan utama fesyen karyanya.

Selain menghasilkan fesyen, More to See yang didirikan pada 2006 juga memproduksi aksesoris seperti sepatu dan tas berbahan dasar batik. Selama 12 tahun menekuni usaha, kata Jezzy, produknya tidak hanya beredar di pasar domestik tetapi juga sudah menembus pasar dunia. Konsumen setianya tersebar di mancanegara antara lain Amerika, Eropa dan Timur Tengah. “Keunggulan produk kami karena dibuat dalam jumlah terbatas atau limited edition dan memiliki ciri khas dari sisi pewarnaan,” ujar Jezzy.

Sebagai desainer yang sudah mendunia, ia senantiasa berinovasi untuk menghasilkan karya-karya terbaik. Perkembangan tren fesyen juga diikutinya agar produknya selalu kekinian. Yang tidak kalah pentingnya, kata Jezzy, selalu berkarya dengan hati. Dengan begitu, produknya memiliki keunikan baik dari sisi desain maupun warna.

Perkembangan usahanya yang kini beromzet Rp70 juta perbulan dan mempekerjakan 30 orang selalu disyukuri perempuan jebolan Universitas Bina Nusantara ini. Apalagi, sejak muda ia sudah mencintai dunia fesyen selain hobi menulis dan melukis. Sehingga, menjadi desainer merupakan profesi sekaligus hobi.

Dari sekian banyak pengalaman yang dialami ada satu yang paling berkesan yaitu ketika ia terlibat dalam men-display dan menyediakan batik dalam ajang Asian Summit di Bali beberapa tahun silam. Jezzy merasa senang karena karyanya disaksikan langsung oleh para pemimpin dunia seperti Presiden AS yang saat itu dijabat Barrack Obama.

Ke depan, ia akan terus berkarya dengan hati untuk melahirkan produk-produk yang inovatif. Dengan begitu, ia tidak merasa risau meski perkembangan teknologi memungkinkan desainnya mudah ditiru pihak lain. “Selama produk kita unik dan inovatif, tidak perlu gundah dengan kemungkinan dicontoh orang lain,” pungkas-nya.  (Drajat)

Exit mobile version