hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Berkah Si Kembar, Kholifah Jadi Entrepreneur

Inovasi terus menerus menjadikan Abon Ikan Kembar bertahan, kini lebih dari 20 varian produk.

Sebagai seorang ibu rumah tangga, Kholifah harus memutar otaknya, ketika salah seorang dari anak kembarnya menolak untuk makan lauk pauk ikan. Sementara kakaknya justru gemar menyantap makanan ikan yang kaya protein.  Hal ini berpengaruh pada prestasi belajarnya di mana Sang Kakak kerap mendapatkan peringkat pertama, sementara adiknya ada di peringkat ke 24 dari 27 anak di kelas.

Akhirnya warga Kabupaten Jepara ini memutuskan memberikan menu olahan ikan, seperti bakso, abon, nugget sesuai dengan keinginan Sang Adik. Ternyata direspon dengan baik dan akhirnya prestasi belajarnya sama meningkatnya.

Pada 2015 bermula dari binaan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jepara, Kholifah mendirikan usaha olahan ikan yang kemudian berkembang menjadi 20-an produk, seperti  abon tongkol, abon bandeng , nugget ikan, otak-otak bandeng dan sebagainya.

“Yang paling teranyar ialah sambel ikan asap yang memenangkan suatu lomba inovasi makanan olahan se-Kabupaten Jepara pada 2021 ini,” ujar perempuan kelahiran 16 Mei 1978 ini.

Produk olahan ikan ini dibandroll antara Rp10 hingga Rp50 ribu. Kecuali ikan segar salmon mendapatkan harga yang tinggi sebesar Rp305 ribu per kilogram.   Omzet usaha ibu tiga anak ini awalnya hanya berkisar Rp5-10 juta. Justru pada masa pandemi, berkat program Bantuan dari Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah, Abon Ikan Kembar melejit mendapatkan omzet antara Rp125 hingga Rp200 juta per bulan.

“Bantuan itu berupa order dari Pemprov hingga 12 ton abon tongkol per bulan. Selain itu kami juga diikutsertakan jadi penyuplai menu ikan untuk bantuan desa,” ujar perempuan lulusan pesentren ini yang mempunyai lokasi usaha di Kampung Prau Bandengan, Kabupaten Jepara ini.

Abon Ikan Kembar juga menyerap ikan dari para nelayan yang menjadi mitranya tidak saja di Kabupaten Jepara, tetapi juga daerah lain seperti Kabupaten Rembang. 

“Ke depan kami berencana untuk menjajaki pasar ekspor, tetapi perlu pembenahan lokasi usaha yang sesuai dengan standar ekspor. Selama ini ada pesanan dari beberapa negara seperti Hongkong dan Timur Tengah dengan bendera orang lain,” tutup Kholifah (Irvan).

pasang iklan di sini