Bagi Supadin, Ketua KSPPS BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional (ABN), bekerja di BMT bukanlah sarana mencari penghasilan semata tetapi juga bernilai ibadah. Prinsip ini ia pegang teguh sejak bergabung di BMT ABN sejak 1995.
“Masih ada orang yang menjadikan BMT sebagai ladang untuk mendapatkan pendapatan semata, bukan sebagai ladang dakwah. Ini pekerjaan lembaga memahamkan pentingnya beribadah di lembaga syariah. Maka sangat perlu dan penting meningkatkan pemahaman syariah kepada kita semua di lingkungan lembaga yang berpola syariah,” ujar Supadin, pria kelahiran Purworejo, 5 Juni 1967 ini.
Selama 26 tahun bergelut di BMT ABN yang sarat prestasi, aktivis Muhammadiyah ini merasa senang karena merasakan atmosfer ukhuwah yang sangat kuat baik dengan masyarakat, anggota maupun dengan rekan kerja.
Meski demikian, ia juga tidak menampik jika di lapangan pemahaman masyarakat terhadap layanan syariah perlu lebih ditingkatkan. Oleh karenanya, Supadin yang juga menjabat sebagai Ketua Forum BMT Lampung akan terus mengedukasi publik tentang keunggulan layanan syariah dibanding konvensional.
Supadin juga menilai bahwa pandemi Covid-19 bukanlah halangan utama bagi BMT dalam menjalankan perannya. Sebab, BMT bukan lembaga yang bekerja bukan atas dasar hubungan pembiayaan atau simpanan, tapi juga hubungan hati. Nilai lebih itulah yang mempermudah pembiayaan dan simpanan serta memberikan keringanan bagi anggota yang memang tidak mampu. Dengan begitu, anggota akan merasa nyaman. “Kami akan terus berekspansi untuk memperbesar dan meningkatkan semuanya untuk kejayaan BMT Assyafiiyah, tentunya dengan ridho Allah SWT,” pungkasnya.