Mengusung tema Unity of Goodness and Hapiness dalam Rapat Anggota Tahunan yang berlangsung Kamis (20/2/2025) di Semarang, Jawa Tengah, BMT Fastabiq Khoiro Ummah, menegaskan semua anggota telah mendapat pelayanan yang baik.
Pemberdayaan masyarakat menjadi tolok ukur keberhasilan koperasi ini sesuai dengan misinya mewujudkan peradaban mulia. Komitmen tersebut tercermin dalam 26 tahun koperasi ini beroperasi. Berbicara dalam Rapat Anggota Tahunan, Kamis (20/2/2025) di Semarang, Jawa Tengah, Ketua BMT Fastabiq Muhammad Ridwan mengatakan kehadiran BMT Fastabiq saat didirikan pada 1998 membawa dua muatan, yaitu sebagai lembaga pembiayaan dan sekaligus lembaga pemberdayaan masyarakat.
Karenanya sejumlah aktivitas sosial bermuatan dakwah senantiasa digagas, misalnya Program Hibah Rumah Baitu Jannati, bantuan rumah layak huni untuk masyarakat dhuafa; Kartu Sehat Keluarga Utama (KSKU) yang memberikan jaminan Kesehatan gratis bagi masyarakat yang belum tersentuh jaminan kesehatan dari pemerintah; Ambulans dan Mobil Sehat Ku, ataupun Program Juragan Mulyo, pemberdayaan ekonomi dengan sasaran masyarakat dhuafa yang kemampuan finansialnya kurang memadai. Di tahun ke-26 ini, BMT Fastabiq, sambung Ridwan, telah melakukan estafeta kepemimpinan dimana saat ini hampir sebagian pengelola adalah generasi muda angkatan kedua Fastabiq.
“Sebagai generasi awal kami telah melakukan transformasi kepemimpinan, kini eranya yang muda yang memimpin. Karenanya berbagai pelatihan, pendidikan dan kompetensi terus kami tingkatkan sehingga Fastabiq siap menyongsong era generasi emas pada 2045,” ujarnya.
Kinerja Usaha Tumbuh
Dalam laporannya, Direktur Utama BMT Fastabiq Agus Jamaluddin menyampaikan perkembangan usaha sepanjang 2024 dengan pertumbuhan aset mencapai Rp435,260 miliar, naik 1,12 persen dibanding tahun lalu sebesar Rp430,459. Piutang dan pembiayaan sebesar Rp309,749 miliar naik 2,29 persen dibanding 2023 sebesar Rp302, 810 miliar.
Total pendapatan Rp45,737 miliar dengan pengeluaran Rp37,696 miliar dan mencatatkan Sisa Hasil Usaha sebesar Rp8,040 miliar sebelum pajak. Sementara jumlah anggota sebanyak 49.188 orang tumbuh 5.203 dibanding 2023 sebanyak 43.985 orang. Jumlah anggota sebanyak itu tersebar di 27 kantor cabang di Jateng, Jabar dan Jatim. Dalam tempo dekat, BMT Fastabiq bakal membuka kantor cabangnya yang pertama di luar Jawa, yaitu di Denpasar, Bali. (Irm)