hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

BERBAGI UNTUK KORBAN GEMPA PALU DONGGALA

Ada perasaan  bersalah ketika Kamis pagi 17 Januari lalu itu kami mendarat di Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie Palu, Sulawesi Tengah. Maklum baru hari itu kami bias memenuhi janji untuk segera ke Palu pasca gempa dan tsunami dahsyat melanda daerah itu September 2018 lalu.

Hingga sepekan usai kejadian tersebut Palu masih sangat sulit dijangkau karena transportasi yang belium pulih ditambah pula trauma para korban yang cenderung lebih emosional. Namun bagi para pegiat koperasi besar yang terhimpun dalam Forum Komunikasi Koperasi Besar Indonesia (Forkom KBI) nasib Palu dan Donggala tak boleh diabaikan. Di pekan pertama itu, melalui tim relawan yang sudah ada di lokasi,  kami menitipkan bantuan berupa barang dan kebutuhan pokok senilai Rp 30 juta. Bantuan lainnya kami rencanakan akan diantar langsung oleh tim khusus Forkom KBI.

Akhirnya niatan itu terlaksana di pertengahan Januari lalu. “Tidak ada kata terlambat untuk membantu Palu dan Donggala, karena hingga saat ini kami memang masih menunggu uluran bantuan dari saudara dari daerah lain,” kata Sekretaris Provinsi Sulawesi Tengah Muhammad Hidayat yang menyambut kami di ruang kerjanya di Kantor Gubernur Sulteng.  Diwakili oleh Radius Usman (Wakil Ketua Kopsyah BMI Tangerang)  dan  Andy Arslan Djunaid (Ketua Kospin Jasa Pekalongan) kami menyerahkan donasi sebesar Rp 500.000.000 untuk diteruskan kepada masyarakat yang sangat membutuhkan.

Atas nama pemrov dan masyarakat Sulteng, Hidayat menyatakan terima kasih kepada Forkom KBI serta menegaskan dana tersebut akan dimanfaatkan langsung untuk masyarakat korban gempa dan tsunami. Dikatakan, prioritas bantuan mereka saat ini membangun hunian bagi korban. Pemprov  sudah merencanakan  pembangunan sebanyak 699 unit, namun sejak dicanangkan pada 3 bulan lalu hingga kini baru terealisasi sebanyak 210 unit. Hidayat  juga menyarankan agar tim Forkom yang hadir ke Palu sebanyak 12 orang menyempatkan waktu untuk  mengunjungi lokasi  gempa dan tsunami agar dapat membayangkan betapa dahsyat dan ngerinya peristiwa tersebut.

Dari total donasi yang terkumpul sebesar Rp 700,8 juta, Tim Forkom KBI menyerahkan bantuan ke sejumlah posko pengungsian seperti  di Baraloa, Petobo di kota Palu dan sebuah desa nelayan di Boya, Kelurahan Boya, Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. Di Petoba dan Baraloa bantuan diserahkan oleh Direktur Koperasi Sejahtera Bersama Nur Hidayah dan Yaskuna dari Kopkar Mandiri Healthcare yang diterima haru oleh para ibu-ibu pengungsi di daerah tersebut.  Total bantuan diserahkan pada kunjungan langsung ke lapangan itu sebesar Rp113,5 juta.

Ketua rombongan Forkom KBI Irsyad Muchtar mengatakan, pemberian bantuan  untuk gempa dan tsunami Sulteng didasari oleh rasa kemanusiaan. “ Musibah yang terjadi menggugah rasa keprihatinan kami untuk ikut merasakan derita mereka dan ingin membantu sesuai kemampuan kami,” ujarnya.  Prioritas bantuan yang diberikan Forkom KBI berupa sembako dan uang tunai. “Harus kita dorong agar mereka tidak terus-menerus hidup dalam kesedihan. Kita anggap ini adalah ujian dari Allah SWT sehingga kita harus sabar dan tabah menerimanya,” harap Irsyad. (Yuni)

pasang iklan di sini