Berita  

Benarkah Harga Beras Dunia Turun karena Indonesia tidak Lagi Impor Beras?

Wamentan Sudaryono | dok. Ist

PeluangNews, Jakarta – Tren harga beras dunia menurun salah satunya dikarenakan Indonesia tidak lagi mengimpor beras.

Menurut Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, Indonesia merupakan pelanggan utama dan yang paling banyak membelinya.

“Jadi faktor Indonesia tidak impor beras, bagi komoditas beras dunia ini sangat berpengaruh, karena kita adalah salah satu pelanggan impor dengan kuantitas yang terbesar,” kata Sudaryono, di Karawang, Jawa Barat, Kamis (15/5/2025).

Dia mengatakan kebijakan Indonesia untuk tidak lagi mengimpor beras membuat stok beras di level global menjadi over supply sehingga membuat harga komoditas beras dunia menjadi turun.

“Begitu tidak impor, beras dunia over supply, sehingga harga beras dunia turun,” ujarnya.

Dia mengemukakan, harga beras secara nasional tidak terpengaruh oleh tren harga beras dunia yang menurun. Hal ini dikarenakan semua produksi beras Indonesia dilakukan di dalam negeri sehingga tidak ada masalah dan membuat panen padi menjadi melimpah.

“Kita itu tidak terpengaruh harga beras kita dengan beras dunia, karena produksi semua di dalam negeri, sehingga tidak ada masalah. Panen melimpah,” ucapnya.

Wamentan mengaku bersyukur dengan kondisi melimpahnya panen padi secara nasional pada tahun ini.

Dia menambahkan peran Perum Bulog yang menyerap hasil panen petani padi yang melimpah juga berkontribusi pada tercapainya kebijakan Indonesia tidak lagi mengimpor beras.

“Bulog ini sudah luar biasa, tapi tadi disampaikan, ternyata panennya jauh lebih banyak daripada yang diperkirakan. Sehingga kita berharap, ini gudangnya sudah penuh semua, bahkan sudah menyewa gudang, pinjam gudang seperti meminjam gudang polisi dan tentara yang tidak terpakai bahkan gudangnya kepala desa, kita sudah sisir semua gudang supaya bisa menyerap hasil panen petani lebih banyak. Sudah kita kerjakan itu,” kata Sudaryono.

Sebelumnya Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengutarakan petani Indonesia berperan penting menekan harga beras dunia lewat peningkatan produksi nasional tanpa bergantung pada impor sehingga pasokan global tetap stabil dan terjangkau.

Saat ini, lanjutnya, harga beras internasional turun menjadi sekitar 390 dolar Amerika Serikat (AS) per ton, dari sebelumnya mencapai 460 dolar AS per ton ketika Indonesia masih aktif mengimpor beras dari luar negeri.

Stok beras nasional saat ini telah mencapai 3,7 juta ton dan ditargetkan menyentuh angka 4 juta ton dalam waktu 15 hingga 20 hari ke depan berkat panen raya yang lancar.

“Pencapaian itu menjadi sejarah baru dalam pengelolaan pangan nasional, sekaligus menunjukkan bahwa petani Indonesia adalah pahlawan pangan sejati bagi bangsa,” tutur Mentan Amran Sulaiman. []

Exit mobile version