hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Benahi Pedagang Melalui Pendirian Koperasi

Pemberdayaan para pengusaha mikro kecil dan koperasi saban waktu terus digagas oleh pemerintah. Banyak cara dilakukan, seperti kredit murah, hibah maupun pembinaan melalui BUMN. Seperti yang juga dilakukan oleh PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) melalui pengenalan Koperasi.

BUMN yang dikenal dengan nama bisnis Injourney Destination Management ini mendorong pendirian koperasi para pedagang di areal Candi Borobudur.

“Koperasi ini sepenuhnya akan dikelola oleh para pedagang itu sendiri, pengurusnya juga akan dipilih dari kalangan mereka sendiri. Kami hanya melakukan pembinaannya saja,” kata Direktur Operasi TWC Mardijono Nugroho kepada peluangnews, Sabtu (31/8/2024) di Magelang, Jawa Tengah. Jumlah pedagang di areal wisata Candi Borobudur, sekitar 2000-an orang, mereka sepakat mendirikan usaha bersama dengan nama Koperasi Konsumen Medang Kamulan Borobudur (KMKB). Dengan wadah koperasi mereka diharapkan lebih tertib dan profesional mengelola usaha, terutama untuk menjaga persaingan sehat dan posisi tawar terhadap pihak ketiga.

Saat ini, TWC sedang merampungkan pembangunan lahan usaha yang representatif untuk para pedagang. Tempat tersebut dilengkapi sarana sangat memadai dengan lahan usaha dan areal parkir luas, kantin, toko souvenir, aneka kerajinan tangan, pakaian serta sarana toilet yang bersih.

Dengan penyediaan sarana yang baik itu, TWC berharap citra para pedagang makin baik di mata wisatawan. Lantaran itu, mereka didorong berkoperasi yang menurut Mardijono dapat mengarah pada kebersamaan, solidaritas dan tolong menolong.

Untuk menambah wawasan para anggota Koperasi Konsumen Medang Kamulan (KMK), manajemen TWC mengundang dua pembicara dari Jakarta, yaitu Nursatyo Argo dari Koperasi Tankers Pertamina dan Irsyad Muchtar pengamat, konsultan dan penulis perkoperasian. Keduanya hadir dan berdialog santai tapi serius dengan pengurus dan anggota KMK di seputar untung ruginya orang berkoperasi.

Nursatyo menceritakan pengalaman memimpin Kopkar Tankers selama hampir 20 tahun, sementara Irsyad Muchtar menjelaskan tata kelola koperasi yang baik. Meski tidak sama dengan tata kelola persero umumnya, namun, kata Irsyad koperasi punya keunggulan sebagai lembaga demokratis, keanggotaan bersifat sukarela. Dan status anggota dalam koperasi adalah sebagai pelanggan dan sekaligus sebagai pemilik usaha koperasi.

Sementara itu Ketua Umum KMKB Jimi Belinda mengaku masih awam berkoperasi dan berharap TWC tetap membina mereka untuk menuju kemandirian. Acara sharing session itu diikuti sejumlah pengurus dan pengawas KMKB yang baru terbentuk yaitu ketua I dan II Fathurohman, Tri Bayu Mukti, Sekretaris Heni Tri Wahyuwati dan Tifani Mahmi Astuti, dan Bendahara, Ngumroyati dan Vaesha Siswati. Juga hadir Ketua Pengawas Puji Yanto dan anggota: Akhmad Sholih Uddin, Rani Nuraeni.(Irm)

pasang iklan di sini
lunar new year 2025 lumire hotel