Peluangnews, Bali – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat hingga Maret 2023 pertumbuhan triple digit untuk nilai transaksi pembiayaan cicil emas di Bali sebesar 280%, secara tahunan (yoy). Ini menunjukkan minat mayarakat meningkat dalam berinvestasi emas.
Per Maret 2023, nilai transaksi pembiayaan cicil emas BSI di Bali mencapai Rp64,52 miliar, naik Rp47,52 miliar dari posisi Maret 2022 yang sebesar Rp16,99 miliar. Secara nasional, nilai transaksi pembiayaan cicil emas melesat 84,23% (yoy) menjadi Rp1,7 triliun.
“Oleh karena itu, BSI memfasilitasi keinginan masyarakat dengan fitur Cicil Emas. Masyarakat dapat berinvestasi emas secara mudah melalui aplikasi BSI Mobile dengan besaran mulai dari 1 gram,” ujar Area Manager BSI Denpasar Agung Wahyudi Rahardjo, dikutip dari LKBN Antara, pada Jumat (14/7/2023).
BSI terus mengedukasi masyarakat untuk mendiversifikasi aset. Emas menjadi pilihan instrumen investasi yang likuid, aman dan tahan terhadap inflasi. Dengan bertransaksi cicil emas di BSI, masyarakat akan mendapatkan keamanan dan kenyamanan, karena fisik emas sudah tersedia saat akad dan emas telah diasuransikan selama masa pembiayaan.
Sedangkan nilai transaksi gadai emas tercatat tumbuh sebesar 20,38% (yoy) menjadi Rp4,5 triliun. Adapun nilai pendapatan berbasis komisi (fee based income) Gadai Emas BSI meningkat 17% secara tahunan (yoy) menjadi Rp176,19 miliar.
Saat ini BSI juga tengah mengadakan program SAHABAT GADAI, yaitu program member get member dan hadiah langsung bagi nasabah yang menggadaikan emasnya dan pemberi referral. “Sehingga nasabah mendapatkan pengalaman bergadai yang baik di BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia,” kata Agung.
Dengan nilai pinjaman gadai emas minimal Rp20 juta, BSI akan memberikan insentif kepada kepada nasabah yang menggadaikan emasnya maupun kepada pemberi referral dengan hadiah berupa voucher maupun bingkisan senilai 0,125% dari nilai pencairan gadai emas. (Aji)
Baca Juga: BSI Sokong UMKM Centre untuk Tingkatkan Daya Saing Ekspor UMKM