MUNGKIN bagus juga info berikut dimuat di sini. Bahwa korupsi telah membudaya, itu berita basi. Sejak tahun 70-an kita sudah mendengarnya. Yang hebat adalah: pelaku maling uang negara (uang rakyat) itu pasangan suami istri. Artinya, mereka kompak di ranjang, kompak pula menggarong uang rakyat.
Duet koruptor teranyar adalah pasutri Bupati Probolinggo; Walikota Palembang Romi Herton dan Masyitoh (kasus suap Ketua MK Akil Mochtar), Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazarudin bersama istrinya Neneng Sri Wahyuni (kasus rasuah Wisma Atlet), Bupati Karawang Ade Swara dan pasangannya Nurlatifah (kasus lahan dan pencucian uang).
Gubernur Sumut Gatot Pudjo Nugroho dan istri mudanya Evy Susanti (kasus suap dan permainan Bansos); Bupati Budi Empat Lawang, Antoni dan istrinya Suzanna (kasus suap Ketua MK Akil Mochtar); Bupati Musi Banyuasin, Pahri Azhari dan Lucianty (kasus suap anggota DPRD dalam pembahasan RAPBD).
Walikota Cimahi, Atty Suharti dan suaminya Itoc Tochija (suap pembangunan pasar); Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud kompak dengan istrinya Hebdrati bermain komisi proyek infrastruktur. Bupati Kutai Timur, Ismunandar kongkalingkong dengan istrinya yang Ketua DPRD Kutai Timur, Encek Firgasih, dalam pengaturan proyek infrastruktur.
Yang lebih “ambyar”, ada sekeluarga terlibat aktif dalam kasus rasuah proyek sistem penyediaan air minum yang melibatkan pejabat Kementerian PUPR. Keluarga Budi Suharto dan Lily Sundarsih selaku pengusaha aktif menyuap bersama dua anaknya Irene dan Yuliana.
Dengan tertangkap tangannya Bupati Probolinggo bersama suaminya, kini KPK sudah menangkap 14 pasangan pelaku korupsi baik yang berlatar belakang pejabat daerah, politisi nasional dan pengusaha swasta. Probolinggo sendiri diketahui bupaten nomor 4 termiskin di Jatim. ●
Partomuan Hrp
Condet, Jakarta Timur
