hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Belajar Berkuda Murah di Yarla Stable, Ciampea

Untuk sampai mahir berkuda, biasanya dibutuhkan 15 kali pertemuan praktik. “Kalau sudah bisa berkuda sendiri ke jalan umum, kami anggap mereka sudah mahir,” kata Ustadz Aji, pemilik Yarla Stable.

“SELAMAT datang di tempat kami. Silakan menunggu sebentar. Ayah sedang dalam perjalanan menuju ke sini,” ucap Huzaifah, putra pemilik Yarla Stable, sebuah destinasi belajar berkuda di Cicadas, Ciampea. Beberapa ibu-ibu juga sedang menanti giliran untuk latihan berkuda. Mereka di sana hadir bersama anaknya masing-masing.

“Awalnya saya mengantar anak saya yang ingin belajar berkuda. Setelah saya ikut mencoba, eh malah keterusan ingin belajar sampai bisa,” tutur Ibu Dian. Salah satu daya tarik belajar berkuda di sini adalah instrukturnya yang ramah dan mampu menjelaskan teknik berkuda dengan bahasa yang mudah dipahami. Yang paling menarik, pemilik Yarla Stable tidak menetapkan tarif. Peserta pelatihan cukup berinfak seikhlasnya.

Di Yarla Stable, katanya, tidak dipatok biaya tertentu untuk belajar berkuda. Peserta cukup membayar infak pemeliharaan semampunya. Untuk sampai mahir berkuda, biasanya dibutuhkan 15 kali pertemuan praktik. “Kalau sudah bisa berkuda sendiri ke jalan umum, kami anggap mereka sudah mahir,” kata Ustadz Aji. Dengan tidak mematok biaya, ia berharap semakin banyak masyarakat yang terampil berkuda.

Bagi mereka yang sudah mahir dan selesai menjalani program pelatihan, jika ingin berkuda, Yarla Satble mematok biaya tergantung durasi. Berkisar antara Rp50 ribu dan Rp250 ribu. Untuk paket berkuda di alam bebas, menyusuri perkampungan ataupun jalan umum selama sejam lebih, penyewa cukup merogoh kocek Rp250 ribu. Penyewa biasanya ditemani oleh instruktur agar mudah ditangani jika ada masalah selama menempuh rute berkuda.

Selain menyehatkan, berkuda mengajarkan banyak hal positif bagi pengendaranya. Berkuda mengajari keberanian tapi tetap bersikap waspada, cekatan dan sabar, di samping rasa bahagia bagi pengendaranya. Menurut almunus IPB itu, berkuda juga melatih kekuatan dan kebugaran fisik karena memang semua otot tubuh aktif bekerja saat di atas punggung kuda. “Orang yang rajin berkuda itu dipastikan memiliki tubuh yang ramping. Berkuda membakar cukup banyak kalori,” katanya.

Secara keseluruhan Aji memilik enam ekor kuda, satu ekor ditempatkan di sekolah miliknya, Sekolah Islam Terpadu RLA di Cibungbulang. Seekor lagi di sekolah milik Baznas karena ada kerja sama dengan lembaga tersebut. Saat ini, destinasi berkuda di kawasan Cicadas Ciampea memiliki empat ekor kuda jenis Sandel; kuda lokal asli Sumbawa, NTB; dan seekor kuda hasil persilangan asli Sumbawa dengan kuda Arab tingginya berkisar 135–140 cm.

Selain membuka pelatihan berkuda secara reguler untuk umum, Utadz Aji juga menjalin kerja sama dengan empat sekolah yang menyediakan kegiatan ekstrakurikuler berkuda untuk murid-muridnya. Untuk murid-murid sekolah ini, waktunya dari Senin hingga Kamis. Sedangkan untuk reguler umum, waktunya mulai Jumat hingga Ahad.

Setiap hari Jumat sampai Ahad, tidak kurang dari 30 peserta yang belajar berkuda di sini. Berlangsung sejak jam 8 pagi hingga sore hari. Hanya diselingi istirahat makan siang. Secara bergantian para peserta memperoleh jatah berlatih masing-masing 15-20 menit. “Kami memiliki 60 relawan instruktur yang bergantian sesuai jadwal yang mereka sepakati. Aji mempersilahkan siapa pun yang ingin belajar berkuda untuk datang. Soal biaya, yang secara umum dipersepsikan mahal, nggak perlu jadi hambatan. Di sini biaya itu disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Aji benar. Strateginya mengenalkan olahraga berkuda mampu menarik minat dari berbagai usia, baik anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.

pasang iklan di sini