Pekerja koperasi masih sering dipandang sebelah mata dan kalah bergengsi dengan korporasi. Namun bagi Joni Yoseph Malau, Manajer Jawa Timur 1 sekaligus Korwil Jawa Timur KSP Makmur Mandiri (KMM) hal itu tidak membuatnya galau.
“Bekerja di koperasi memang sering dianggap tidak bergengsi jika dibandingkan dengan lembaga pembiayaan lain,namun selama kita bekerja sesuai prosedur lambat laun pandangan masyarakat akan berubah,” ujar Joni.
Selain kurang bergengsi, koperasi juga sering disamakan dengan pinjaman online (pinjol) abal-abal. Pasalnya, pinjol illegal ini sering menggunakan nama koperasi sebagai kedok untuk memperdaya masyarakat.
Menghadapi tantangan tersebut, pria kelahiran Bukittinggi, 12 Juni 1982 ini menjadikannya sebagai lecutan motivasi untuk bekerja lebih keras dan lebih cerdas dalam mengedukasi publik. Bagi Joni, sosialisasi yang terus menerus kepada masyarakat diyakini dapat mengubah persepsi negatif tentang koperasi.
“Edukasi dan sosialisasi perlu terus dilakukan secara kontinu agar masyarakat bisa membedakan mana koperasi yang benar dan mana yang pinjol yang berkedok koperasi,” ungkapnya.
Joni mengaku bersyukur dapat bergabung di KMM karena menerapkan prinsip-prinsip dan jatidiri koperasi. Sebagai salah satu koperasi berprestasi tingkat nasional, KMM senantiasa mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku dalam menjalankan aktivitas usahanya. Selain itu, kata Joni, komitmen KMM untuk membantu sesama tidak perlu diragukan lagi.