“Percuma sarjana kalau hanya bekerja di Koperasi”. Ungkapan yang terlontar dari salah seorang kerabatnya itu masih terngiang di benak Sofian Hutajulu. Belum lagi sindiran-sindiran lain bernada meremehkan dari beberapa keluarga besarnya. Sebagai manusia biasa, ia mengaku sempat tertekan bahkan ingin berhenti menjadi karyawan koperasi.
“Saya berdoa kepada Tuhan agar diberikan kekuatan mental menghadapi kondisi tersebut dan berusaha tetap fokus melayani anggota. Puji Tuhan, perlahan mental saya pulih dan kini malah bangga bisa membantu banyak anggota,” ungkap Sofian, Manajer Cabang Samosir 6 Nainggolan KSP Makmur Mandiri (KMM).
Seiring berjalannya waktu, kepercayaan diri dari bapak dua anak kelahiran Hutanamora, 26 Agustus 1991 itu semakin meningkat. Ia fokus melayani anggota sepenuh hati dan cuek dengan pandangan sinis terhadapnya. “Saya memberi hati dengan apa yang dikerjakan, dan akhirnya jatuh cinta dengan KMM. Namanya sudah cinta pasti siap berkorban untuk yang dicintainya,” ungkap pengagum Gus Dur itu.
Salah satu yang membuat pria yang pernah sebagai kurir itu bangga dengan tempatnya bekerja adalah produk Simpanan Berencana Pendidikan. Produk ini menjadi jembatan bagi banyak orang tua di Pulau Samosir untuk menyekolahkan putra putri mereka hingga ke perguruan tinggi. Pendidikan diyakini menjadi sarana ampuh untuk mengubah nasib ke arah lebih baik. (Kur).
