Peluangnews, Jakarta – BEI atau Bursa Efek Indonesia mencatat sampai dengan 29 December 2023 telah tercatat 79 Perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia dengan dana dihimpun Rp54,14 triliun.
“Hingga saat ini, terdapat 30 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, melalui keterangan persnya yang diterima, Senin (1/1/2024).
Berdasarkan klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline, merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017, yaitu perusahaan dengan aset skala kecil atau di bawah Rp50 miliar.
Kemudian ada 19 perusahaan dengan aset skala menengah Rp50 miliar s.d. Rp250 miliar. Lalu ada 9 perusahaan dengan aset skala besar, di atas Rp250 miliar.
Sedangkan hingga saat ini, telah diterbitkan 120 emisi dari 60 penerbit Efek bersifat utang dan/atau Sukuk Tanpa Penawaran Umum (EBUS) dengan dana yang dihimpun sebesar Rp127 triliun.
“Sampai dengan 29 December 2023 terdapat 13 emisi dari 10 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline,” kata Nyoman.
Kemudian untuk Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau Right Issue, per tanggal 29 December 2023 telah terdapat
28 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan right issue dengan total nilai Rp51,4 triliun. “Serta masih terdapat 24 perusahaan tercatat dalam pipeline right issue BEI,” kata Nyoman. (Aji)
Baca Juga: BEI Siap untuk Pelaksana Bursa Karbon Tapi POJK Belum Turun
Baca Juga: BEI Dorong Pelaku UKM Masuk Pasar Modal