hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

BCA Berharap Pemerintah Tingkatkan Daya Beli Masyarakat Agar Pengaruhi Kinerja Ekonomi

Ilustrasi-Foto: Katadata.

Peluang News, Jakarta – Daya beli masyarakat harus ditingkatkan dan terjaga karena dapat mempengaruhi kinerja perekonomian untuk mencapai pertumbuhan sebesar 8%.

Demikian dikatakan Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (23/10/2024).

“Soal ekonomi tumbuh 8%, kita harus melihat karena pertumbuhan ekonomi tentu banyak faktor di situ. Yang harus kita lihat tentu juga dari segi buying power masyarakat, dari program-program nanti APBN,” kata Jahja.

Menurut dia, banyak faktor yang mempengaruhi jalannya perekonomian dan memacu pertumbuhan ekonomi hingga 8%, termasuk kinerja APBN.

“Program-program APBN bila memang berjalan, akan sangat mendorong perekonomian kita ke depan,” tuturnya.

Dengan tim ekonomi yang sudah menunjukkan performa dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di masa sulit karena pandemi, Jahja.
menyakini ke depan kinerja APBN akan semakin baik.

“Namun ini kan belum memasuki era itu. Tahun depan mungkin baru mulai kita melihat bagaimana APBN untuk 2025, bagaimana pelaksanaannya, bagaimana efektifitasnya menahan inflasi dan mencoba mendorong growth dari situ,” kata Jahja.

Dengan lebih banyak jumlah menteri dalam kabinet pemerintahan saat ini, tambahnya, maka fokus akan semakin tajam pada bidang-bidang tertentu.

Untuk itu, diharapkan kebijakan dan kinerja yang dihasilkan ke depan akan semakin baik juga dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Presiden Prabowo Subianto dalam Visi dan Misi Asta Citanya memiliki keinginan untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara yang swasembada di bidang pangan, dan juga energi.

Prabowo menargetkan Indonesia bisa menjadi negara industrialis, sehingga target pertumbuhan ekonomi di atas 8% bisa terwujud.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mengharapkan pemerintah untuk membuat kebijakan yang memperkuat daya beli kelas menengah, mengingat kontribusinya yang tinggi terhadap perekonomian.

Jumlah kelas menengah dan menuju kelas menengah, menurut BPS, mencakup 66,35% dari total penduduk Indonesia, dengan proporsi konsumsi pengeluaran mencapai 81,49% dari total konsumsi masyarakat. []

pasang iklan di sini