MOJOKERTO—Berdiam di rumah bukan berarti tidak kreatif dan meraup penghasilan. Hal inilah yang dialami Bhayangkari Polsek Prajurit Kulon, Polresta, Mojokerto, Luluk Sri Histinawati yang punya jiwa seni.
Luluk akrab dengan sampah yang di daur ulang, mulai plastik hingga handuk bekas dan memanfatakannya menjadi krajinan bernilai jual tinggi.
Istri dari Aiptu Kujiyadi aktif bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mojokerto, namun ia masih punya waktu untuk menyulap sampah menjadi kerajinan bernilai ekonomis.
“Awalnya saya manfaatkan sampah seperti botol air mineral menjadi bunga dan tempat duduk. Ternyata banyak yang suka dan laku dijual. Ya itu, awalnya hanya pekerjaan rumah saja tapi sekarang jadi rupiah untuk menambah pemasukan keluarga,” ujar Luluk, Senin (15/6/20).
Luluk membuat pot bunga dari handuk bekas cukup menyiapkan handuk bekas, semen dan cat sesuai keinginan. Handuk bekas tersebut dimasukkan ke dalam semen yang sudah dibuat mirip adonan roti.
Handuk bekas yang sudah dimasukkan ke dalam adonan semen tersebut kemudian dicetak dengan cara ditaruh ke atas cetakan sehingga sisa handuk bekas tersebut menjuntai ke bawah. Setelah dikeringkan di bawah terik matahari tinggal diwarnai sesuai keinginan.
“Awalnya hanya pekerjaan rumah dan malah jadi rupiah untuk menambah nilai ekonomi,” ujar Luluk.
Aktivis sosial ini dan juga relawan penanganan Covid-19 juga sering diundang menjadi narasumber daur ulang sampah, merajut tas dari desa dan kelurahan.