octa vaganza

Baru Dua Koperasi Ditunjuk Salurkan KUR

Dari sekitar 12 ribu-an koperasi pembiayaan yang tersebar di tanah air,  baru dua koperasi saja yang ditunjuk  jadi penyalur Kredit Usaha Rakyat. Sulitkah atau memang tidak minat ?

SATU koperasi lagi, yaitu Koperasi Kredit Obor Mas ditunjuk sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR).  Koperasi yang bermarkas di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini mendapat jatah alokasi penyaluran sebesar Rp10 miliar dari Rp100 miliar yang diajukan. Dengan demikian, hingga akhir 2017, pemerintah sudah menunjuk dua koperasi dari 32 koperasi yang mendaftar sebagai penyalur KUR. Yang pertama adalah Kospin Jasa Pekalongan dengan alokasi pembiayaan Rp50 miliar.

Penunjukkan Obor Mas sebagai penyalur KUR ditandai dengan ditandatanganinya perjanjian kerja sama antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan Ketua KSP Kopdit Obor Mas Gabriel Tongge, Senin (20/11) di Jakarta.

Tentu saja pemerintah tidak asal tunjuk. Jauh hari sebelumnya Obor Mas sudah mengajukan diri sebagai penyalur KUR. Setelah dilakukan proses seleksi oleh Komite Kebijakan KUR, koperasi ini dinyatakan layak.

Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Yuana Sutyowati usai penandatanganan kerja sama tersebut mengatakan koperasi lain patut meniru langkah gigih yang dilakukan. “Ada proses dan perjuangan yang panjang. Belum lagi sejumlah syarat, terutama infrastruktur terkoneksi dengan Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) Kementerian Keuangan,” ujarnya.

Asisten Deputi Simpan Pinjam pada Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Husein menambahkan Obor Mas telah melalui evaluasi yang panjang. Kinerja koperasi tersebut dinilai baik dengan rasio kecukupan modal sebesar 29,35% pada 2016. Kredit macetnya diklaim sekitar 3,31% atau turun dari posisi 2015 yang masih 5,31%. Infrastruktur teknologi dan informasi yang dimiliki pun sudah mumpuni untuk melaksanakan transaksi secara online.

Hanya Untuk Anggota

Dalam penjelasannya kepada pers, Gabril Tongge mengatakan Obor Mas mulai Desember 2017 ini Obor Mas langsung tancap gas untuk menyalurkan dana KUR kepada 75 ribu lebih anggotanya. Mereka umumnya bergerak di sektor pertanian, peternakan, perikanan, konstruksi, dan jasa.

“Kami akan salurkan ke anggota saja karena sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang berhak mengajukan pinjaman adalah anggota,” jelasnya.

Dikatakan, dari dana sebesar 10 miliar rupiah tersebut, disalurkan secara berimbang untuk sektor usaha mikro   usaha ritel. Pemerintah juga memberikan insentif berupa subsidi bunga. “Subsidi bunga yang disediakan pemerintah yakni KUR mikro dengan plafon kredit sampai dengan 25 juta rupiah, suku bunganya 9 persen efektif per tahun. Subsidi bunga 9,5 persen termasuk imbal jasa penjaminan,”ungkap Gabriel seraya menambahkan, untuk KUR ritel dengan plafon kredit di atas Rp25 juta – Rp500 juta rupiah, suku bunga 9 persen efektif per tahun. Subsidi bunga 4,5 persen termasuk imbal jasa penjaminan.

Di tempat terpisah, General Manager Kopdit Obor Mar Frediayanto menambahkan, pihak manajemen awalnya mengajukan dana KUR kepada pemerintah sebesar Rp100 miliar untuk disalurkan sejak bulan Juli 2017 dan sudah disetujui. Namun, rencana itu tertunda karena beberapa syarat belum dipenuhi sehingga baru bulan November 2017  dananya bisa dicairkan.

“Karena kerja sama baru ditandatangani dengan Kementrian Koperasi dan UKM Selasa (21/11/2017), maka kami hanya minta dana sebesar 10 miliar saja yang akan disalurkan untuk bulan Desember 2017,” ungkapnya.

Untuk tahun 2018, Obor Mas akan mengajukan alokasi dana KUR sebesar Rp200 miliar. Dana tersebut nantinya akan disalurkan kepada anggota koperasinya yang memiliki usaha produktif.

Koperasi yang berdiri pada 1970 ini, per Desember 2016 membukukan aset sebesar Rp504 miliar, naik 22,18% dibandingkan tahun 2015. Pada periode yang sama dana disalurkan Rp256,3 miliar, naik 31,34% dari Rp202 miliar. Sedangkan jumlah modal sendiri  Rp129,3 miliar atau 36,4% lebih tinggi dibandingkan posisi 2015 yang masih sekitar Rp94,8 miliar.

Dengan bergabungnya Obor Mas, jumlah penyalur KUR bertambah menjadi 39 lembaga keuangan. Dari jumlah itu, sebanyak 33 di antaranya berupa bank, 4 perusahaan pembiayaan, dan 2 koperasi. Koperasi lainnya yang bakal diajukan menerima program KUR adalah Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah UGT Sidogiri, Pasuruan,  Jawa Timur dan Kopdit Lantang Tipo, Sanggau, Kalimantan Barat.   (Irm)

 

Exit mobile version