SEDIKIT yang tahu jika klub sepakbola Barcelona berbadan hukum koperasi. Siapa nyana manajemen klub raksasa asal Spanyol berusia 119 tahun ini dikendalikan oleh para fans atau pendukungnya yang dikenal fanatik. Klub sepakbola terkaya nomor dua dunia ini menjadi simbol budaya Catalan dan Catalanisme, dengan motto “Més que un club” (Lebih dari sebuah klub)
Futbol Club Barcelona atau lebih kondang dengan sebutan Barca memang tak sekadar klub sepakbola, yang umumnya dimiliki oleh seorang konglomerat super kaya. Klub yang berdiri pada 1899 ini dimiliki orang banyak, yaitu para penggemarnya sendiri dengan badan hukum koperasi.
Dalam statuta FC Barcelona, prinsip koperasi itu bisa kita lihat, yaitu keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka (Article 9: On the Club Members). Pengawasan oleh Anggota secara demokratis (Article 10.1-10.7: Rights of Club Members; 51.1-51.5: Vote of no confidence).
Anggota berpartisipasi aktif (Article 11: Obligations of Club Members; Article 72-76: Extinction and Dissolution of the Club, Merger, Absorption, Segregation, Liquidation)
Badan usaha swadaya yang otonom dan independen (Article 19: Competences of the General Assembly; Article 60-62: Annual Accounts, Auditing, Right of Disposal of the Board of Directors).
Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan memberikan informasi (Article 4: Functional area)
Melayani anggotanya secara prima dan memperkuat Gerakan Koperasi (Article 5: Territorial area; Article 15: Fans’ clubs)
Bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakatnya (Article 4: Functional area)
Barca menjadi bukti bahwa melalui pengelolaan yang mengacu pada prinsip perkoperasian universal, klub sepak bola ini bisa sukses dengan kakayaan tahunan sebesar €560,8 juta dan kedua yang paling berharga, senilai 3.64 miliar dolar AS.
FC Barcelona dimiliki oleh suporter yang jumlah anggotanya kini telah mencapai 200.000 orang. Sampai akhir tahun 2015, tercatat 2.000 an klub penggemar FC Barcelona yang resmi terdaftar di seluruh dunia. Mereka disebut penyes. Klub ini telah memiliki banyak orang terkemuka di antara para pendukungnya, termasuk Paus Yohanes Paulus II, yang adalah anggota kehormatan, dan mantan perdana menteri Spanyol José Luis Rodríguez Zapatero.
Jumlah kekayaan FCB, selaras dengan torehan prestasi yang dicapai klub tersebut. Pada tahun 2017 ini, Barcelona berhasil meraih trofi Copa del Rey musim ini, setelah mengalahkan Deportivo Alaves pada partai final. Dengan tambahan satu gelar itu Barca menjadi klub Spanyol tersukses di ajang ini.
Selain itu, Los Cules sebutan lain FCB, menyamai pencapaian 64 tahun silam, yakni tiga kali beruntun meraih titel Copa del Rey. Dengan satu gelar juara ini, Barcelona telah mengoleksi 75 trofi sepanjang sejarah klub. Mereka menjadi klub Spanyol dengan titel juara terbanyak mengungguli para rivalnya.
Kejayaan Futbol Club Barcelona terpampang, di antara banyak faktor lainnya, melalui daftar penghargaan yang mengagumkan. Sangat sedikit klub di manapun di dunia ini telah memenangkan begitu banyak gelar.
Di antaranya adalah juara lima kali di ajang Liga Champion, juara tiga kali Piala Dunia antar Klub, empat kali menjuarai Piala Eropa Piala Winners, lima kali menjuarai Super Eropa dan tiga kali mendapatkan trofi Piala Fair. FC Barcelona juga dua kali merasakan Piala Latin, menjuarai Liga Spanyol sebanyak 24 musim, Piala Super Spanyol sebanyak 11 kali diraihnya. Di kejuaraan Liga Catalan tercatat 23 kali FC Barcelona menjuarainya.
Klub ini masuk menjadi peserta Primera División (Divisi Utama) sejak tahun 1928, dan bersama-sama Real Madrid dan Athletic Bilbao menjadi tim yang tak pernah terdegradasi ke Segunda División (Divisi Dua). FC Barcelona menjadi salah satu tim tersukses di Spanyol, Eropa, dan dunia. Bukti paling nyata ketika pada tahun 2009 berhasil menjadi klub Spanyol pertama yang meraih gelar Treble (juara La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions). Dilanjutkan dengan raihan gelar Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub FIFA untuk melengkapi raihan gelarnya menjadi Sextuples. Barcelona merupakan klub sepak bola pertama di dunia yang melakukan raihan ini.
Bagaimana dengan klub sepakbola di Indonesia, adakah yang berminat membangun manajemen usahanya berbasis koperasi yang melibatkan orang banyak. Seperti halnya FC Barcelona. (GFA)