octa vaganza

Bappenas   Akui   Revolusi Industri 4.0  Tingkatkan  Ketimpangan

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro -Foto: KBK News.

JAKARTA—-Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan digitalisasi dan  Revolusi Industri 4.0 dapat meningaktkan ketimpangan ekonomi global.

Komentar yang dilontarkan Bambang terkait dengan laporan terbaru dari Oxfam yang disampaikan di sela-sela Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss.  Menurut Bambang pada saat transisi  ada pihak yang tanggap dan memperoleh manfaat ekonomi dan membuat kekayaan mereka meningkat.

“Kenyataannya pelaku usaha di bidang  digital dominan  dalam daftar 20 orang terkaya di dunia. Sayangnya  mayoritas pelaku bisnis lain di negara maju maupun berkembang masih dalam tahap yang sangat awal untuk masuk ke revolusi tersebut,” ujar Bambang di Jakarta, Kamis  (24/1/2019).

Meski ketimpangan dunia mengalami peningkatan, tren ketimpangan di Indonesia saat ini menurun. Seperti diketahui, BPS menyampaikan, rasio gini pada September 2018 berada pada level 0,384. Angka itu membaik dibandingkan rasio gini September 2017 yang sebesar 0,391. Untuk 2019, Bambang menargetkan rasio gini bisa mendekati level 0,380.

“Pemerintah berupaya meredam potensi ketimpangan dengan menutup kesenjangan terkait produktivitas, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), dan infrastruktur,” ucap dia.

Dengan menutup kesenjangan tersebut, Bambang berharap tidak akan tercipta kenaikan ketimpangan ketika revolusi tersebut sudah betul-betul terjadi dalam perekonomian Indonesia.

“Kalau pun ada pihak yang mendapat manfaat lebih, tidak akan menciptakan ketimpangan yang terlalu besar,” pungkas Bambang.

 

Exit mobile version