hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Berita  

Bapanas Temukan Harga Beras di Surabaya dan Probolinggo Stabil

Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto, yang memimpin langsung sidak tersebut, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Pertanian sekaligus Kepala Bapanas, Andi Amran Sulaiman.
Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto, yang memimpin langsung sidak tersebut, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Pertanian sekaligus Kepala Bapanas, Andi Amran Sulaiman.

PeluangNews, Jakarta-Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Satgas Pangan Mabes Polri, Satgas Pangan Polda Jawa Timur, dan Perum Bulog Kanwil Jatim melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar di Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Sidak dilakukan untuk mengantisipasi potensi lonjakan harga beras sekaligus memastikan kepatuhan terhadap Harga Eceran Tertinggi (HET).

Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto, yang memimpin langsung sidak tersebut, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Pertanian sekaligus Kepala Bapanas, Andi Amran Sulaiman.

“Sesuai arahan Menteri Pertanian sekaligus Kepala Bapanas, pemerintah akan menindak tegas pihak yang menjual beras di atas ketentuan tersebut,” ujar Andriko saat meninjau Pasar Wonokromo, Surabaya.

Sidak diawali di Pasar Wonokromo dan beberapa ritel modern di Kota Surabaya, kemudian dilanjutkan ke pasar tradisional dan toko ritel di Kota Probolinggo. Dari hasil pemantauan, harga beras medium dan premium di sejumlah lokasi masih berada di bawah HET yang ditetapkan pemerintah.

“Tadi kami melakukan pengecekan harga beras di salah satu ritel modern di Kota Surabaya. Hasilnya, seluruh harga beras, baik medium maupun premium, masih di bawah HET,” jelas Andriko.

Untuk diketahui, Bapanas telah menetapkan HET beras berdasarkan zonasi wilayah. Di Zona 1, HET beras medium sebesar Rp13.500 per kilogram, beras SPHP Bulog Rp12.500 per kilogram, dan beras premium Rp14.900 per kilogram.

Melanjutkan pemantauan di Kota Probolinggo, Andriko menegaskan bahwa hasil sidak menunjukkan harga beras tetap stabil. “Meski sebelumnya ada kabar kenaikan 5 hingga 6 persen, namun hasil pantauan kami tidak menemukan harga tersebut. Semua masih sesuai HET,” ujarnya.

Selain mengecek harga, tim Bapanas juga melakukan pengawasan mutu dan labelisasi produk beras. “Jika labelnya premium, maka mutunya harus benar-benar premium. Kalau kualitasnya medium tapi dijual sebagai premium, itu pelanggaran. Kami bisa memberikan sanksi tegas, termasuk pencabutan izin edar,” tegas Andriko.

Dalam kesempatan yang sama, Dirreskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Roy H. M. Sihombing, menegaskan bahwa Satgas Pangan akan terus melakukan pengawasan hingga harga benar-benar stabil. “Ini menjadi fokus utama kami untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pangan,” katanya.

Sementara itu, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jatim, Langgeng Wisnu Adinugroho, memastikan stok beras di Jawa Timur dalam kondisi aman. “Stok beras di gudang Bulog Jawa Timur saat ini mencapai sekitar 960 ribu ton. Kalau nanti ada kenaikan harga, kami siap menggelontorkan beras SPHP agar harga kembali stabil,” jelasnya.

Secara terpisah, Mentan/Kepala Bapanas Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan intervensi pasar dan penegakan hukum untuk menjaga kestabilan harga. “Stok kita banyak, produksi naik, jadi tidak ada alasan harga beras mahal. Presiden telah memerintahkan agar harga segera turun sesuai HET dan kami pastikan itu terjadi,” tegas Amran.

pasang iklan di sini