hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Bapanas Selamatkan 224 Ton Pangan Lewat Gerakan Nasional Antiboros Makanan

Bapanas Selamatkan 224 Ton Pangan Lewat Gerakan Nasional Antiboros Makanan
Bapanas Selamatkan 224 Ton Pangan Lewat Gerakan Nasional Antiboros Makanan/dok.bp

PeluangNews, Jakarta – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat sebanyak 224 ton pangan berhasil diselamatkan melalui perluasan Gerakan Selamatkan Pangan (GSP) di 17 provinsi. Program ini bertujuan memperkuat ketahanan dan kemandirian pangan nasional sekaligus menekan pemborosan makanan.

“Gerakan yang diinisiasi sejak 2022 ini kini telah menjangkau 17 provinsi, dengan capaian penyelamatan lebih dari 224 ton pangan yang berhasil disalurkan kepada 456 ribu lebih penerima manfaat,” ujar Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edhy, dalam keterangannya di Jakarta, yang dikutip Selasa (11/11/2025).

Menurut Sarwo, kemampuan mengelola pangan agar tidak terbuang percuma menjadi aspek penting dalam mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan. Ia mendorong kolaborasi lebih erat antara pelaku ritel, UMKM, bank pangan, pemerintah daerah, dan komunitas masyarakat agar pangan layak konsumsi dapat dimanfaatkan secara optimal.

“Pencegahan food loss dan food waste membutuhkan komitmen kita semua untuk memperkuat ketahanan pangan secara menyeluruh. Sejak 2022, Gerakan Selamatkan Pangan telah kita dorong agar pangan yang tersedia tidak terbuang percuma,” tegasnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan estimasi global, Indonesia berpotensi kehilangan hingga 31 persen pangan sepanjang rantai pasok — terdiri atas 17 persen food waste di tingkat konsumen dan 14 persen food loss pada tahap produksi dan distribusi.
“Jika kita mampu mengurangi 5 persen saja dari jumlah tersebut, itu sudah cukup memperkuat kecukupan pangan bagi jutaan masyarakat,” tambah Sarwo.

Untuk menekan kehilangan dan pemborosan pangan, Bapanas melakukan berbagai intervensi strategis, mulai dari edukasi dan kampanye perubahan perilaku konsumsi, hingga fasilitasi redistribusi pangan.
Melalui kerja sama dengan pelaku usaha dan bank pangan, Bapanas juga menyediakan dukungan logistik seperti food truck dan mobil berpendingin agar pangan dapat didistribusikan dengan aman dan tepat sasaran.

Selain itu, penguatan sistem data dilakukan melalui platform digital “Stop Boros Pangan” (sbp.badanpangan.go.id), yang memungkinkan pelaku ritel dan masyarakat melaporkan serta berkontribusi langsung dalam kegiatan penyelamatan pangan.

Hingga Oktober 2025, tercatat 40 pelaku usaha dan 23 bank pangan telah aktif berpartisipasi dalam gerakan ini di berbagai daerah. Kolaborasi tersebut berhasil menyalurkan pangan hasil penyelamatan ke masyarakat rentan di perkotaan maupun wilayah terpencil, menjadi contoh praktik baik pengelolaan pangan berkelanjutan di Indonesia.

Sementara itu, Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Bapanas, Nita Yuliani, menegaskan bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mencapai target penyelamatan pangan sebagaimana diarahkan dalam RPJMN dan komitmen global SDGs 12.

“Tantangan kita kini adalah memperluas jangkauannya melalui kolaborasi yang lebih kuat, terutama dengan sektor ritel yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” ujarnya.

Melalui perluasan Gerakan Selamatkan Pangan, Bapanas menegaskan komitmennya untuk tidak hanya memastikan pangan tersedia, tetapi juga mengoptimalkan setiap butir hasil bumi agar memberi manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan. (RO)

Baca Juga:Kepala Bapanas Pastikan Stok Pangan Menjelang Nataru Aman

pasang iklan di sini