
Peluang News, Jakarta – Kenaikan harga beras yang tidak terkendali akhir-akhir ini membuat beban ekonomi masyarakat semakin berat.
Harga kebutuhan pokok lainnya pun mengalami kenaikan menjelang dan di saat Ramadan ini.
Atas kondisi tersebut, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyalurkan bantuan pangan beras bagi 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) pada 2024.
“Untuk bantuan pangan berdasarkan data dari Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian dengan angka sekitar 22 juta keluarga penerima manfaat,” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, di Jakarta, Rabu (13/3/2024).
Pada 2024, lanjut Arief, terdapat anggaran sekitar Rp 440 miliar ditambah ada tambahan sekitar Rp 6,8 triliun untuk bantuan pangan yakni bantuan pangan beras untuk tiga bulan pertama.
Selain bantuan pangan, Bapanas juga menyalurkan bantuan untuk 1,4 juta keluarga risiko stunting.
Lalu ada juga enam bulan untuk bantuan keluarga berisiko stunting yang dikerjakan oleh Holding BUMN Pangan ID Food bagi sekitar 1,4 juta keluarga, berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Bantuan pangan beras adalah program pemerintah berupa penyaluran beras yang bersumber dari stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog. Program ini merupakan salah satu pemanfaatan CBP sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah.
Bantuan pangan beras ini adalah salah satu dari sekian program bantalan ekonomi pemerintah kepada masyarakat berpendapatan rendah.
“Bantuan ini memang terlihat masif karena Bapanas terus koordinasikan dengan baik bersama pemerintah daerah dan penyalurannya ke seluruh Indonesia,” kata dia.
Bapanas juga bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyalurkan bantuan telur dan daging ayam untuk keluarga berisiko stunting.
Bantuan telur dan daging yang diberikan, dibeli langsung dari peternak melalui bantuan dari ID Food milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Di tempat terpisah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan, Jawa Barat, mencatat sebanyak 2.465,14 ton beras dari program bantuan pangan tahap pertama 2024 telah disalurkan kepada KPM di daerah itu.
“Bantuan pangan dari cadangan beras pemerintah telah disalurkan kepada setiap KPM,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah.
Wahyu mengatakan distribusi bantuan pangan bertujuan meringankan beban masyarakat yang terdaftar sebagai KPM, dalam memenuhi kebutuhan beras untuk konsumsi. []