Bapanas: Pemanfaatan Makanan Lokal Cegah Indonesia dari Krisis Pangan

bapanas mempercepat penyaluran cbp
Ketua Bapanas Arief Prasetyo Adi/Dok. Peluangnews-Gema

PeluangNews, Jakarta – Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah serta diyakini dapat mendorong perekonomian negeri.

Pemanfaatan penganekaragaman makanan lokal yang ada di Tanah Air dengan maksimal dapat mencegah Indonesia dari krisis pangan global.

“Indonesia ini dianugerahi beragam sumber pangan yang tentunya jika kita bersama-sama manfaatkan dapat mencegah negeri ini dari ancaman krisis pangan global,” ujar Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya, di Jakarta, Sabtu (18/5/2024).

Dengan memasifkan penganekaragaman konsumsi pangan dalam negeri, yang bukan hanya bergantung pada beras, lanjut dia, maka menopang ketahanan pangan nasional melalui potensi pertanian yang ada di dalam negeri.

Selain berfokus pada aspek ketersediaan dan stabilitas pangan, kata Arief, pihaknya juga memiliki tugas dan fungsi yang berkaitan dengan bagaimana mendorong konsumsi pangan berbasis kearifan lokal.

Untuk itu, sinergi semua pihak dibutuhkan untuk mendorong penganekaragaman konsumsi pangan lokal, bukan hanya bergantung pada beras.

Bapanas mendorong terbangunnya sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, komunitas petani, serta sektor swasta, untuk mendorong produksi, distribusi, dan konsumsi pangan lokal yang beragam dan bernilai gizi tinggi.

Sementara itu, Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas Rinna Syawal mengatakan upaya sosialisasi dan kampanye pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) terus digencarkan bersama pemangku kepentingan terkait melalui berbagai program yang menjangkau berbagai lapisan masyarakat.

Pada 2024, Bapanas melaksanakan program B2SA Goes to School (BGtS) di 385 sekolah yang tersebar di 34 provinsi.

Selain itu, terdapat program Desa B2SA yang di dalamnya terdiri dari tiga pilar komponen ketahanan pangan yakni Teras Pangan, Gerai Pangan, dan Rumah Pangan.

“Pada 2024, program ini menyasar 175 desa di 33 provinsi di seluruh Indonesia,” ujar Rinna.

Bukan hanya itu, Bapanas dalam mengakselerasi konsep pangan B2SA yang berbasis pada potensi pangan lokal juga memberikan fasilitasi sarana dan prasarana pengolahan produk pangan lokal kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah agar memiliki nilai tambah dan daya saing yang lebih kuat.

“Fasilitasi ini dialokasikan di 34 lokasi yang terbagi di 10 lokasi di pusat dan 24 lokasi di daerah melalui mekanisme dekonsentrasi,” tutur Rinna, mengakhiri.[]

Exit mobile version